Pantauan detikcom, salah satu posko yang masih dihuni pengungsi berada di Madrasah Ibtidaiyah Annasy-atulhikmiyah di Jalan Pengadegan Timur I. Koordinator posko, Fitri Yanti, mengatakan bangunan sekolah itu sudah tidak digunakan, hanya untuk kegiatan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
"Sekolah ini sudah nggak dipakai tadi ada PAUD dua kelas tapi diliburkan dulu karena ada pengungsi begini kan," kata Fitri saat ditemui wartawan, Minggu (5/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Menurut Fitri, total ada 169 jiwa dari 49 KK berada di posko pengungsian itu. Mereka disebut merupakan warga Kampung Lubang, Pengadegan.
"Kita kekurangan di sini ya toilet, telantar banget kalau ke toilet, harus numpang ke tetangga. Toiletnya ada tapi airnya bentar keluar bentar nggak. Cuma satu toilet doang di sini untuk 49 KK itu," ujar Fitri.
Fitri menyebut para pengungsi masih bertahan lantaran kondisi di rumah belum memungkinkan untuk kembali. Selain itu dia menyebutkan belum ada arahan dari kelurahan.
"Masih ada lumpur, listrik juga belum ada, belum ada arahan dari kelurahan. Apalagi cuaca masih hujan," ucapnya.
![]() |
Sementara itu seorang pengungsi, Yuli (37) mengeluhkan minimnya kebutuhan untuk balita. Ada pula pengungsi yang dalam kondisi hamil.
"Saya punya anak 3 tahun mengungsi di sini," kata Yuli.
"Ada yang hamil juga, kalau bisa ada susu buat ibu hamil. Kalau obat-obatannya cukup," lanjutnya.
Terpantau kondisi dalam posko sendiri cukup padat. Barang-barang milik pengungsi bertumpukan di samping tempat tidur mereka.
Tonton juga Warga Pengadegan Bersih-bersih Banjir, Sehari Hasilkan 30 Truk Sampah :
(dhn/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini