Warga sekitar lokasi belum dapat melalui jalan yang menghubungkan antara Toraja dengan beberapa kabupaten tetangga, seperti Mamasa di Sulawesi Barat, Pinrang dan Enrekang di Sulsel.
"Saat cuaca mulai cerah pagi tadi, Kapolsek Saluputti AKP Martinus Pararuk sempat memimpin anggotanya bersama warga setempat melakukan kerja bakti membersihkan material longsoran dengan peralatan seadanya, namun belum membuahkan hasil karena material batu hanya bisa dipindahkan menggunakan alat berat," ucap Humas Polres Tana Toraja Aiptu Erwin, Jumat (3/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Material tanah bercampur batu berukuran besar dan batang pohon menutup akses jalan di dua titik lokasi, yakni Malimbong Lemo Menduruk dan Malembong Balepe. Erwin mengatakan longsor dipicu hujan deras terjadi sejak dua hari terakhir.
Erwin menyebut saat ini alat berat masih diupayakan oleh Camat Malimbong Balepe bersama Dinas PUPR dan BPBD Tana Toraja. Alat berat digunakan untuk membersihkan material longsoran agar jalan poros Malimbong dapat kembali dilalui pengguna kendaraan.
"Kondisi lokasi jalan yang ekstrem, membuat pengerahan alat berat oleh dinas terkait dibutuhkan waktu paling cepat sehari, sejauh ini anggota kami di lapangan masih menunggu kendaraan alat berat tiba di lokasi longsor," tutur Erwin.
Warga Malimbong harus putar balik mencari jalan alternatif di kecamatan lain jika ingin melintas. Waktu tempuh beberapa jam lebih lama dari biasanya. (mna/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini