"Selain itu, juga penting menilai apakah daerah tersebut, dan masing-masing kalau terdampak banjir yang cukup luas ditetapkan status tanggap darurat, karena status tanggap darurat itu sangat penting dengan kaitan pembiayaan, dari pusat akan membantu bila ada status tanggap darurat," ujar Tito di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (3/1/2020).
Bagi daerah yang belum ditetapkan status tanggap darurat, Tito mengimbau agar tiap pemerintah daerah menggunakan anggaran belanja tidak terduga (BTT) dan sisa lebih perhitungan anggaran (Silpa) di daerah masing-masing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia pun menyebut beberapa daerah yang Silpa-nya tinggi adalah Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten. Namun tertinggi adalah DKI Jakarta. Tito pun meminta DPRD membantu proses pencairan Silpa untuk korban banjir yang mengungsi di beberapa wilayah Jabodetabek.
"DPRD tolong bisa memahami untuk bisa memahami situasi masyarakat, untuk permudah proses ini jangan sampai berlama-lama mungkin 1 hari cukup, dan setelah itu bisa gunakan Silpa dan digunakan untuk cepat tanggap darurat untuk masyarakat," pungkasnya. (imk/zap)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini