Salah satunya hakim Anwar. Awalnya Anwar mengendarai motornya tetapi akses jalan ke PN Jakpus tergenang banjir. Lantas Anwar menumpang perahu karet.
"Tadi motor dititip kemudian naik perahu karet milik Pemda DKI itu yang putih karena memang hari ini sidang tipikor," kata Anwar di kantornya, Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Kamis (2/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Anwar terlihat mengenakan kaus, celana pendek dan sandal jepit saat masuk ke kantornya. Anwar mengaku tidak terganggu banjir untuk beraktivitas sebagai hakim.
"Saya dari subuh ditelepon Pak Ketua (Ketua PN Jakpus Yanto), 'Pak Anwar kita sidang hari ini'," ucap Anwar.
Kediaman Anwar berada di Kemayoran, Jakarta Pusat. Dia bersyukur rumahnya tidak tergenang banjir meski wilayah sekitarnya terendam banjir.
Hakim lainnya, Sukartono, juga mempunyai cerita saat menuju PN Jakpus yang tergenang banjir. Sukartono yang bekas hakim militer tetap berangkat kerja dengan celana pendek dan sendal jepit.
"Saya ke sini, pakai celana pendek gini, bawa pakaian sidang di tas, tetap melaksanakan sidang. Apalagi basis saya tentara, sehingga saya melaksanakan tugas yang diberikan kepada Ketua PN bapak Yanto sehingga apapun yang diberikan oleh pimpinan saya, tetap saya hormat kepada Pak Yanto sebagai atasan saya," kata Sukartono.
Dia mengatakan, saat menuju PN Jakpus menaiki perahu karet. Menurut dia, hal ini sebagai perjuangan untuk menerjang banjir.
![]() |
"Jadi tadi saya ke sini tadi naik perahu yang didorong warga, jadi beri ongkos 20 ribu untuk ke sini. Itu uang saya sendiri. Saya sendiri menganggap ini perjuangan. Ini perjuangan saya karena sebelumnya saya di TNI," kata dia.
Meski banjir, dia mengaku tidak mengajukan cuti libur agar tidak bekerja. Dia tetap berangkat bekerja meski akses PN Jakpus tergenang banjir.
"Kalau ada tugas kita nggak mau ninggalin tugas negara. Itu tetap kita laksanakan. Jadi ini kita melanjutkan perjuangan ini di pengadilan jakarta pusat untuk membangun negara ini dengan memberantas korupsi," tuturnya. (fai/dhn)