BMKG: Potensi Hujan Lebat Masih Terjadi sampai Seminggu ke Depan

BMKG: Potensi Hujan Lebat Masih Terjadi sampai Seminggu ke Depan

Faiq Hidayat - detikNews
Rabu, 01 Jan 2020 17:37 WIB
Ilustrasi Banjir (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan hujan ringan dan hujan lebat masih berpotensi terjadi dalam sepekan ke depan. Saat ini wilayah Jabodetabek belum memasuki puncak musim hujan.

"Curah hujan masih sampai ke minggu depan. Dan yang perlu kita cermati saat ini adalah belum memasuki puncak musim hujan. Jadi potensi hujan rendah dan hujan lebat masih ada sampai seminggu ke depan," kata Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG, Fachri Radjab, di Monas, Jakarta Pusat, Rabu (1/1/2019).


Fachri mengatakan pihaknya akan senantiasa menyampaikan informasi kepada masyarakat mengenai prakiraan cuaca. Kondisi air laut masih pasang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dan yang perlu kita cermati saat ini adalah bahwa ini Jabodetabek belum memasuki puncak musim hujan. Jadi kita masih awal, BMKG akan menginformasikan warning itu 3 jam sebelum kejadian, seperti halnya kami infokan ke masyarakat. Yang bisa kami tambahkan di sini adalah bahwa intensitas hujan sedang dan lebat di Jabodetabek masih ada sampai dengan tujuh hari ke depan. Kondisi pasang air laut. Tanggal 5-6 Januari ada air pasang," ujar dia.


Tonton juga Hujan Deras Semalaman, Permukiman di Jaktim dan Jakbar Banjir :




Sementara itu, Kepala BNPB Doni Monardo mengatakan sudah menyiapkan sejumlah langkah bersama beberapa instansi terkait mengenai potensi hujan di DKI. Doni menyebut curah hujan hari ini yang paling tinggi.

"Pada Jumat lalu, kita sudah koordinasi dengan BPBD DKI, dan sebenarnya sudah ada langkah-langkah kesiapsiagaan. Tetapi, karena mulai tadi malam sampai dengan dini hari, curah hujan yang sangat lebat, mencapai lebuh dari 300 mm, di daerah Halim curah hujan mencapai rekor tertinggi yaitu mencapai 377 mm. kemudian di daerah sekitar TMII sekitar 350 dan di sekitar Jatiasih 270 mm. Jadi ini merupakan suatu rekor curah hujan tinggi dalam beberapa jam terakhir," ujar dia.

Doni lantas menyitir data dari BMKG. Kata Doni, permukaan air laut berada di ketinggian yang tak biasa.

"Kemudian juga dari data BMKG. Permukaan air laut berada di ketinggian 184 cm, padahal normal di bawah 160 cm. sehingga sebagian air yang ada di darat tidak bisa mengalir dengan lancar ke laut," tutur Doni.
Halaman 2 dari 2
(fai/knv)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads