Ketua RW 10 Bukit Pamulang Indah 5, Pudji Widodo menuturkan, banjir yang terjadi di wilayahnya pertama kali terjadi sejak tahun 2989 lalu. Banjir disebutkan dikarenakan limpasan air dari pembangunan jalan tol Cinere-Serpong.
"Tinggi airnya itu sepinggang orang dewasa, sekitar 70 centimeter," kata Pudji, kepada wartawan, Rabu (1/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Penampakan Banjir 80 Cm di Tambun Bekasi |
Pudji mengatakan banjir terjadi sejak pukul 06.00 WIB. Air terus meninggi hingga 70 cm pada pukul 09.00 WIB. Namun, kata Pudji, air mulai surut pukul 13.00 WIB. Saat ini air tergenang hanya setinggi mata kaki.
Dia menuturkan ada tembok beton yang memisahkan antara perumahan Bukit Pamulang Indah 5 dengan pembangunan jalan Tol. Namun dari tembok beton itu ada satu ruang terbuka, sehingga banyak air masuk ke perumahan Bukit Pamulang Indah 5.
Pudji menyebut air naik karena tidak ada drainase di sisi jalan tol tersebut. "Kalau tahun 1989 itu cuma genangan air saja semata kaki. Sekarang ini baru banjir," ungkap dia.
Warga Bukit Pamulang Indah 5, Lia Anggraeni menambahkan, selain karena limpasan air dari pembangunan tol, hujan yang turun sejak kemarin malam (31/12) membuat perumahannya banjir. Banjir kini mulai surut.
"Sekarang sudah semata kaki airnya, sudah reda (tidak hujan)," ujar Lia. (idn/idn)