"Dari analisas kita yang kita lalukan bersama Jasa Marga, sudah kembali ke Jakarta itu, atau lebih 500 ribu yang bergerak dari Jakarta ke bagian timur. Yang sudah balik itu mendekati 400 ribu. Jadi masih ada kurang lebih 150 ribu yang belum kembali," ujar Budi di Stasiun Cirebon, Jawa Barat, Selasa (31/12/2019).
"Dan diperkirakan akan banyak yang kembali itu besok (1 Januari), karena tanggal 2 mulai masuk dan tanggal 5," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budi mengatakan, sekitar 100 ribu kendaraan akan kembali ke Jakarta dalam rentang waktu lima hari. Meski memperkirakan tidak ada kemacetan yang berarti, namun pihaknya melakukan beberapa antisipasi.
"Kalau di lihat dari jumlah 100 sekian ribu dalam lima hari. Mestinya tidak ada satu jumlah volume lalu lintas yang berlebihan. Namun demikian saya waktu berbicara dengan Kakorlantas dan Kapolda Jabar kita nggak boleh lengah, tetap memberikan satu perhatian khususnya pada tanggal 1 dan tanggal 5 itu menjadi puncak," kata dia.
Budi mengatakan, apabila terjadi kemacetan pada arus balik, maka petugas akan melakukan rekayasa lalu lintas secara dinamis. Misalnya, pemberlakuan jalur lawan arah atau contra flow dan jalur satu arah atau one way.
"Oleh karenanya rekayasa lalu lintas itu dilakukan dengan dinamis. Dalam derajat tertentu kita normal, kalau lebih macet kita terapkan contra flow dan kalau macet sekali kita lakukan one way, khususnya dari Kalikangkung sampai kilometer tertentu di Bekasi," pungkas Budi.
Menhub Prediksi Puncak Arus Balik Nataru 1 Januari 2020:
(lir/mae)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini