"Kalau bungkusan Jasjus-nya itu banyak. Lumayan banyaklah, ada 15 sampai 20-an saset," kata Kanit Reskrim Polsek Tamalate, Iptu Ramli, Senin (30/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hanya saja, menurut keterangan dokter, saya cek ke rumah sakit, bahwa memang selama kehamilan (korban) nggak pernah periksa; yang kedua, memang sudah lama bermasalah itu bagian perutnya dan nggak mau periksa," kata Ramli.
"Jadi menurut visum, kuat dugaan bahwa itu darah tinggi dengan gangguan yang di dalam (kandungan)," sambung Ramli.
Ramli mengatakan tidak ada indikasi korban berupaya melakukan aborsi terhadap kandungannya. "Menurut dokter RSUD Haji begitu," katanya.
Sementara itu, ibu kos korban, Eda (51), mengatakan dirinya sempat masuk ke kamar kos korban saat polisi datang. Dia mengaku tak melihat ada darah di lokasi.
"Tidak ada darah atau apa, itu saja bungkusan Jasjus yang diambil sama polisi," kata Eda. (haf/haf)











































