Pejabat Humas Basarnas Makassar Hamsidar mengatakan jasad korban yang ditemukan identik dengan ciri-ciri yang dilaporkan keluarga korban, seperti pakaian berwarna hitam dan tato di kakinya.
"Korban ditemukan sekitar pukul 14.17 Wita di perairan Pulau Tanakeke, jasad korban diangkut menggunakan perahu karet dan tiba sekitar pukul 16.00 Wita di posko untuk diserahkan ke pihak Biddokkes Polda Sulsel," ujar Hamsidar, Senin (30/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, korban dilaporkan terjatuh dari KM Tidar di perairan Galesong pada pukul 17.30 Wita, Kamis (26/12). Tim Basarnas yang menggunakan Kapal SAR Antasena dan perahu karet melakukan pencarian pada Jumat pagi (27/12), setelah mendapat laporan petugas Syahbandar Makassar.
Kaur Doksik Biddokkes Polda Sulsel Dr Ridho yang ditemui di kantornya mengatakan pihaknya masih melakukan identifikasi dengan pencocokan data antemortem dan postmortem dari keluarga korban.
Sementara itu, menurut adik korban, Alim Napo Sanggola, yang ditemui di Biddokkes usai melihat jenazah kakaknya, Petrus, sebelumnya berencana mudik ke Toraja untuk merayakan ibadah Natal bersama keluarga, setelah 10 tahun merantau di Serui, Papua Barat.
"Setelah proses identifikasi forensik selesai, kami akan membawa jenazah Petrus untuk dimakamkan di Lembang Ma'dong, Kec. Denpina, Kab. Toraja Utara," pungkas Alim. (mna/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini