"Saya sampaikan kemarin dan saya perintahkan kepala bidang bicara dengan Kepala Sekolah dan kalau bisa masalahnya diselesaikan di kepolisian," kata Plt Kadis Pendidikan Kota Makassar, Aziz Hasan kepada detikcom, Senin (30/12/2019).
Dia secara tegas mengatakan alasan dirinya mendukung diselesaikan di jalur hukum agar masyarakat mendapatkan pembelajaran bahwa tidak boleh ada orang atau pihak tertentu yang sewenang-wenang melakukan tindakan kekerasan kepada anak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikatakannya, kejadian pemukulan ini terjadi saat pembagian rapor siswa. Dia juga memuji banyaknya orangtua siswa yang langsung melerai aksi pemukulan itu.
"Diingatkan sama orangtua murid yang ada di sana untuk berhenti memukul. Makanya dia (Daeng Manting) berhenti karena banyak yang teriak. Jangan melakukan pemukulan lah, kasihan anak disiksa itu," kata dia.
Ke depannya, Aziz meminta orangtua tua siswa untuk tidak terlalu bereaksi berlebihan jika terjadi 'benturan' antaranak di sekolah. Masalah anak, dapat mereka selesaikan bersama-sama dengan cara mereka sendiri.
"Anak-anak tidak pernah menyimpan dendam. Makanya terlalu cepat orangtuanya bertindak, karena anak-anak satu menit dia baku taruh (berkelahi), lima menit kemudian sudah main sama-sama. Namanya juga anak-anak," terang Aziz.
Dalam video berdurasi 30 detik yang viral tampak seorang ibu-ibu berkerudung biru memukul seorang anak yang sedang duduk di dalam ruangan seperti kelas. Ibu itu sempat bicara dengan anak yang dipukulnya tersebut.
"Kalau ada apa-apanya anak ku, makan memang makanan yang kau suka," ujar ibu-ibu itu.
"Tidak dilihat tante," kata si bocah. Belakangan diketahui percakapan keduanya terkait terpukulnya anak si ibu oleh bocah itu.
Ibu-ibu, yang diketahui sebagai Daeng Manting, kemudian memukul wajah anak tersebut. Anak itu langsung menangis histeris. (mna/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini