7 Pesepeda Ditabrak Mobil, Para Penggowes Serukan Toleransi di Jalan

7 Pesepeda Ditabrak Mobil, Para Penggowes Serukan Toleransi di Jalan

Danu Damarjati - detikNews
Senin, 30 Des 2019 09:34 WIB
Foto titik 7 pesepeda ditabrak mobil. (Muhammad Faisal Javier Anwar/detikcom)
Jakarta - Ada tujuh pesepeda yang ditabrak mobil pada Sabtu (28/12/2019) pagi. Sebelum ditabrak, para korban melaju di luar jalur sepeda Jalan Jenderal Sudirman. Pesepeda mengajak para pengguna jalan untuk bertoleransi kepada sesama pengguna jalan, tak terkecuali kepada pesepeda.

"Tingkatkan adanya pemahaman toleransi, share the road ke semua pengguna jalan," kata pesepeda dari komunitas Road Bike Depok (Ride), Adhy Winawan, saat berbincang, Senin (30/12).


Aktivitas bersepeda bersama-sama disebut peletonan (peloton). Itu bukan bersepeda santai, melainkan tergolong laju. Road bike yang sedang peletonan umumnya melaju 30-40 km/jam. Road bike memang bisa melaju hingga kecepatan itu, sehingga agak susah apabila harus melaju di jalur sepeda yang tidak terlalu lebar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Agak sulit apabila kita harus strict di jalur khusus sepeda apabila kita berpeloton," kata Adhy.


Soal Pesepeda Ditabrak, Polisi: Sebagian Tak Gunakan Jalur Sepeda:




Dia tidak sepakat bila pesepeda yang menjadi korban tabrak mobil kemarin disalahkan gara-gara berada di luar jalur sepeda. "Poin pentingnya menurut saya adalah pada toleransi di jalan raya atau share the road. Marilah kita saling toleransi, menjaga, dan menghormati keselamatan para pengguna jalan, baik itu mobil, motor, ataupun sepeda," kata Adhy.

Selain Adhy, ada Agus Aprianto dari komunitas pesepeda yang lain. Agus, yang sudah berusia kepala empat, tergabung dalam Pesepeda Lipat Depok atau Vouwfietsers van Depok (VvD). Dia melihat kondisi jalur sepeda di Jalur Sudirman sekitar lokasi kecelakaan berada di trotoar. Jalur sepeda di atas trotoar itu tidak mudah untuk dilalui road bike yang biasa melaju lumayan kencang.


"Jalur sepeda sekarang yang ada hanya buat santai, melaju 25-30 km/jam. Jalur sepeda yang ada itu bukan untuk peloton yang kencang. Kalau bersepeda sehari-hari, jalur sepeda sekarang cukup," kata Agus, yang memang biasa bersepeda sehari-hari dari Depok, Stasiun KRL, kemudian menggowes lagi di kawasan Jakarta.

7 Pesepeda Ditabrak Mobil, Para Penggowes Serukan Toleransi di JalanJalur sepeda di atas trotoar. (Muhammad Faisal Javier Anwar/detikcom)


Sebagai kaum gowes pesepeda lipat yang sering 'commuter' bolak-balik, jalur sepeda di badan jalan dirasa lebih nyaman untuk digunakan. Jalur sepeda di atas trotoar dinilainya bikin pikiran ekstra-hati-hati, khawatir menabrak orang.

"Yang di trotoar itu kurang efektif, karena itu juga untuk pejalan kaki menurut saya," kata Agus.
Halaman 2 dari 2
(dnu/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads