"Saya ingin mengatakan kasus Jiwasraya skandal industri asuransi terbesar, salah satu skandal terbesar di Indonesia setelah BLBI. Yang mana (Jiwasraya) minta dana talangan Rp 32 triliun," kata Didi Irawadi saat diskusi cross check, di Upnormal Coffe, Jl Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Jakarta, Minggu (29/12/2019).
Didi yang merupakan anggota Komisi XI DPR mengatakan, masalah Jiwasraya dimulai dari krisis moneter tahun 1998 lalu. Tapi puncak masalah Jiwasraya terjadi pada tahun 2018.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mengatasi masalah Jiwasraya, Didi meminta Kejaksaan Agung (Kejagung) mengusut tuntas kasus tersebut. Selain Kejagung, Polri dan KPK juga turut menangani kasus Jiwasraya.
"Saya mantan Komisi III minta Kejagung serius dan Polri juga dan KPK yang baru buktikan. KPK dengan bapak Firli mampu atau tidak, ini ada kasus besar keroyok saja kasus ini. Karena ini nasib jutaan nasabah dan pemerintah Jokowi supaya tidak timbul spekulasi yang tidak-tidak," ujar dia.
Meski begitu, menurut Didi tidak boleh menyalahkan siapapun atas kasus Jiwasraya. Partai Demokrat juga siap buka-buka di Pansus DPR untuk mengungkap kasus itu.
"Jadi Demokrat dan pemerintah SBY siap buka-bukaan, seluas-luasnya dan saya kira pemerintah Pak Jokowi dan PDIP juga sama, supaya tidak saling tuding, kita buka di pansus," tutur dia. (fai/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini