"Di rumah ada akuarium, aquascape. Jadi saya bikin sendiri nyusun-nyusun batu, ikan kecil. Dari yang saya rasakan itu sangat berkontribusi memberikan keseimbangan," kata Febri kepada tim detikcom di gedung KPK, Kamis (26/12/2019).
Selain menata tanaman di akuarium, lelaki kelahiran Padang, 8 Februari 1983, itu gemar menanam bunga-bunga kecil di pekarangan rumah dan menguras kolam ikan. Aktivitas menguras kolam, kata dia, akan menyelesaikan 90% persoalan. "Tapi setelah itu muncul persoalan lain," ujar Febri Diansyah diiringi tawa.
Meski dikenal memiliki pembawaan yang tenang, Febri mengaku seperti orang pada umumnya ketika berinteraksi sehari-hari. Dia bisa tertawa juga menangis.
Selama tiga tahun menjadi juru bicara KPK, dia menyebut ketenangan sangat dibutuhkan karena tantangan yang dihadapi KPK sangat beragam. Bersikap tenang dan kepala dingin juga akan sangat membantu menghadapi kemungkinan berbagai serangan dari para pelaku tindak korupsi. Sebab, pemberantasan korupsi oleh KPK bagaimanapun sangat mengganggu kenyamanan orang-orang yang mendapat uang dengan mudah.
"Kalau pelaku kecil serangan baliknya kecil. Kalau pelaku besar, berbagai cara termasuk delegitimasi di publik, dan juga serangan isu hoaks akan dilakukan. Harus dihadapi dengan kepala lebih dingin, tarikan napas yang cukup, dan akuarium tadi," pungkasnya. (hnf/jat)











































