Tampak selang menempel di hidung lalu melingkar turun ke pipi dan ke bagian belakang kepala bagian kiri. Selang kemudian melilit turun ke bahu kanan dan menjuntai ke bagian bawah.
Tampak rambutnya memutih total, jauh berbeda dengan rambut hitamnya yang masih tampak beberapa waktu lalu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Kepala Biro Hukum dan Humas MA Abdullah, dia mengatakan alat yang digunakan Takdir merupakan alat bantu untuk mencerna makanan.
"Itu alat untuk memasukkan makanan. Karena untuk mengunyah beliau itu kan masih belum boleh. Jadi makanan-makanan disuntikkan lewat itu. Di kerongkongkongan sini kan ndak boleh kena makanan, ndak boleh kelewatan. Jadi ini harus disembunyikan. Dimasuki selang supaya langsung ke perut," kata Abdullah kepada detikcom di sela-sela acara di Gedung MA, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Jumat (27/12/2019).
Abdullah mengaku tidak bisa menjelaskan secara spesifik alasan menggunakan alat tersebut. Dia juga tidak bisa memastikan, apakah penggunaan alat tersebut dikarenakan adanya penyakit atau tidak.
"Kata dikatakan penyakit iya ya iya. Bukan ya bukan. Itu hanya pandangan orang awam. Tapi bukan pandangan medis. Kalau pandangan medis itu ada istilahnya. Saya nggak tahu. Jadi kalau toh kanker pasti orang nggak sesehat ini. Saya tidak bisa menyatakan itu bukan tidak (kanker). Saya bukan dokter," ungkapnya.
Tonton juga Refleksi 2019, Ketua MA Klaim Masyarakat Percaya Lembaga Peradilan :
Dia mengatakan sudah sekitar 1 bulan melihat Takdir menggunakan alat tersebut. Namun, Abdullah mengaku melihat kondisi Takdir baik-baik saja.
"Kondisinya jangan ditanya. Jadi kalau dengan yang lain masih energi dia. Saya pun kalah itu," tutupnya.
![]() |
Takdir merupakan hakim agung jalur nonkarier. Dulunya, ia merupakan Guru Besar Universitas Andalas (Unand) Padang, di bidang hukum lingkungan. Mantan Dekan FH Unand itu mulai menjadi hakim agung sejak 2009.
Semoga cepat sembuh, Pak Takdir...
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini