"Kemudian meskipun kejadian jumlah bencana, terkait cuaca iklim dan kegempaan tahun 2019 merupakan kejadian yang paling sedikit dibandingkan 5 tahun terakhir, sejak tahun 2015-2019. Kejadian-kejadian tadi dalam catatan kami, terutama bencana hidro meteorologi dan gempa bumi relatif paling sedikit," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam 'Refleksi 2019 dan Kesiapsiagaan BMKG' di kantornya, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (27/12/2019).
"Dalam hal kegempaan, ribuan kejadian gempa nanti akan secara detail disampakan berapa ribu kejadian gempa. Tercatat terdapat 12 kejadian gempa bumi signifikan. Di antara belasan ribu kejadian, gempa yang signifikan atau dirasakan bahkan menggangu bahkan merusak terdapat 12 kejadian," ujarnya.
Kendati terjadinya bencana di tahun 2019 paling sedikit sepanjang tahun 2015-2019, Dwikorita mengungkapkan masih adanya ratusan jiwa yang menjadi korban bencana. Menurut catatan BMKG, kata dia, setidaknya ada 367 korban jiwa sepanjang tahun ini.
"Meskipun paling sedikit masih terdapat korban jiwa antara 367 korban jiwa. Tentunya tentang korban jiwa ini BNPB akan lebih akurat datanya," ujar Dwikorita.
Simak Video "BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan Terjadi Bulan Januari-Februari"