"Beliau (Ratna Sarumapet) kan dipenjara karena terbukti melakukan tindak pidana hoax. Jadi, tidak ada urusan dengan Presiden Jokowi. Itu semata-mata proses penegakan hukum," kata Dini kepada wartawan, Kamis (26/12/2019).
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dini menyebut pemerintah menunggu kritik dari Ratna. Menurutnya, kritik Ratna diperlukan agar pemerintah bisa mengevaluasi diri.
"Kalau soal kritik yang baik, konstruktif, sangat diperbolehkan. Itu justru penting dalam kita hidup berdemokrasi. Justru ditunggu kritik, masukan, usulan yang baik dari rakyat agar pemerintah bisa terus melakukan evaluasi dan menjadi lebih baik dari hari ke hari," jelas stafsus presiden bidang hukum itu.
Meskipun demikian, Dini meminta Ratna agar memberikan kritik yang konstruktif. Dia menuturkan, antara kritik dan hoax merupakan dua hal yang berbeda.
"Tapi, tolong dipahami dan dibedakan antara kritik konstruktif dan kebohongan (hoax). Karena itu adalah dua hal yang sangat berbeda," sebut Dini.
"Kritik yang baik akan selalu berdasarkan data dan analisa. Bukan hanya sekedar ujaran kebencian bersifat provokatif, apalagi mengandung kebohongan," imbuh politikus PSI itu.
Diberitakan sebelumnya, Ratna Sarumpaet berharap Presiden Jokowi kapok memenjarakannya lantaran usianya yang sudah tua. Ibu dari aktris Atika Hasiholan itu merasa tak guna Jokowi memenjarakannya.
"Itu kan tabiat saya. Jadi saya rasa mudah-mudahan Pak Jokowi juga kapok memenjarakan saya. Nggak ada gunanya juga, saya orang tua. Masa kalau saya mengkritik terus saya dimarahin lagi, nggak boleh begitu dong. Kita negara demokrasi," kata Ratna di rumahnya di Jl Kampung Melayu Kecil, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (26/12).
Simak Video "Ratna Sarumpaet Sebut 'Salah' Masuk Tim Prabowo"
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini