Pesan Rasulullah SAW Saat Khutbah Sholat Gerhana Matahari

Pesan Rasulullah SAW Saat Khutbah Sholat Gerhana Matahari

Erwin Dariyanto - detikNews
Kamis, 26 Des 2019 12:12 WIB
Saat terjadi gerhana matahari, umat Islam dianjurkan mengerjakan sholat sunah Kusuf (Ilustrasi dan Infografis: Mindra Purnomo/detikcom)
Jakarta - Gerhana matahari juga pernah terjadi di masa Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam. Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Prof Thomas Djamaluddin memperkirakan gerhana matahari di masa Nabi Muhammad SAW terjadi pada 27 Januari 632 Masehi sekitar pukul 09.00 pagi.

Diriwayatkan oleh Aisyah RA dalam hadits Al-Bukhari saat terjadi gerhana matahari, Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam mengerjakan sholat sunah kusuf atau sholat gerhana matahari bersama para sahabat. Selesai sholat gerhana matahari, Rasulullah menyampaikan khutbah.

Saat berkhutbah, Rasulullah mengawalinya dengan memuji dan menyanjung kebesaran Allah SWT. Berikut ini isi khutbah sholat gerhana matahari Rasulullah SAW seperti diriwayatkan Aisyah RA dalam Hadits Bukhari di Kitab Al-Lu'lu wal Marjan, karya Muhammad Fuad Adul Baqi:

"Sesungguhnya matahari dan bulan adalah bukti kebesaran Allah. Keduanya tidak gerhana dikarenakan mati atau hidupnya seseorang. Karena itu, jika kalian melihat gerhana, maka segeralah berdoa kepada Allah, bertakbir, sholat, dan bersedekah."

Isi khutbah Rasulullah sekaligus untuk menjelaskan kepada mayarakat ketika itu yang menganggap gerhana matahari sebagai pertanda ikut bersedih atas kematian seseorang. Kebetulan ketika itu gerhana matahari terjadi persis setelah pemakaman Ibrahim, putra Rasulullah dari Marya Qibtiyyah.

Rasulullah menegaskan bahwa gerhana tidak ada kaitannya dengan peristiwa meninggalnya sang putra. Gerhana semata terjadi lantaran kuasa Allah SWT. Sehingga kemudian saat terjadi gerhana baik matahari mau pun bulan, umat Islam dianjurkan mengerjakan sholat sunah kusuf atau sholat gerhana.

Di masa Nabi Muhammad diangkat menjadi Rasul pada 17 Ramadhan tahun Gajah ke-41 atau sekitar Agustus 610 M hingga wafat pada 12 Rabiul Awal 11 H atau Juni 632 M, hanya ada lima kali gerhana matahari di Mekah dan Madinah. Peristiwa ini hanya teramati sebagian, karena jalur gerhana matahari total dan cincin tidak melintasi kedua kota tersebut.

(erd/nwy)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads