Pantauan detikcom, pemantauan gerhana diawali dengan salat gerhana secara berjemaah. Selanjutnya, panitia dari Observatorium Ilmu Falak (OIF) UMSU membagikan kacamata khusus kepada warga yang datang.
Teleskop yang disediakan untuk melihat gerhana matahari (Ahmad Arfah Fansuri Lubis/detikcom) |
"Selain pembagian kacamata gratis, OIF UMSU membangun kamera lubang jarum raksasa berukuran 7,5x15 meter," kata Kepala OIF UMSU Arwin Juli Rakhmadi Butarbutar kepada wartawan di lokasi, Jalan Denai, Kota Medan, Kamis (26/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kelas I Tuntungan, Teguh Rahayu, menjelaskan gerhana matahari di Medan dikategorikan gerhana sebagian.
Warga Medan juga menggelar salat gerhana (Ahmad Arfah Fansuri Lubis/detikcom) |
Baca juga: Warga Simeulue Gelar Salat Gerhana Matahari |
"Di Medan ini yang kita lihat adalah gerhana sebagiannya, sementara kalau gerhana cincin dapat dilihat di wilayah Sibolga, Padangsidimpuan, Gunung Tua, dan Sipirok," ujar Rahayu.
Warga diberi kacamata gratis untuk melihat gerhana (Ahmad Arfah Fansuri Lubis/detikcom) |
"Karena persentase matahari tertutup bulan, di Medan terlihatnya sekitar 93 persen," jelasnya.
Halaman 2 dari 1














































