Dirangkum detikcom, Rabu (25/12/2019), instalasi batu gabion itu sudah rata dengan tanah sejak Selasa (24/12) kemarin. Di lokasi tersebut saat ini sudah ada tiang-tiang yang akan dibuat panggung.
Salah seorang warga, Reza (20), menilai instalasi batu gabion itu tidak perlu dibongkar. Menurutnya, instalasi tersebut bagus untuk mempercantik kota.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sayang banget sih. Sebenarnya dibiarin aja batunya, nggak usah dibongkar. Karena kalau gini pemandangannya jadi kurang bagus," kata Reza saat ditemui di lokasi.
Sementara Sugeng (51) berpendapat instalasi batu gabion sebagai ikon baru Jakarta. Dia juga mengingatkan Pemprov DKI agar berpikir secara matang sebelum mengambil sebuah kebijakan.
"Sangat setuju, karena ini kan salah satu ikon baru Jakarta ya. Tapi ke depannya harus diperhitungkan lagi, jangan sampai dibongkar pasang lagi," kata Sugeng.
![]() |
Sementara Farah (21) tak setuju instalasi batu gabion dibongkar. Dia mengaku setuju jika Pemprov DKI membangun instalasi gabion di lokasi lain.
"Nggak setuju sih (dibongkar), buang-buang anggaran kan. Buat apa juga dibangun terus dibongkar lagi. Setuju (instalasi gabion dibangun di tempat lain), buat tambah objek foto-foto di Jakarta," sesal Farah.
Diberitakan sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta membongkar instalasi batu gabion yang berada di dekat Bundaran HI untuk persiapan tahun baru. Kepala Dinas Kehutanan DKI Suzi Marsita mengatakan pembongkaran tersebut dilakukan untuk sementara.
Fraksi PDIP DKI Jakarta menyoroti pembongkaran itu terutama soal anggaran pembongkaran. Proses bongkar-pasang itu dinilai buang-buang biaya.
"Bayangkan setahun lalu menurut informasi sekitar Rp 150-an juta kan gitu loh dengan gabion dan taman-taman sekitarnya itu, nah sekarang mau dibongkar, nah berapa lagi yang mau dikeluarkan nanti, gitu loh," kata Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Gembong Warsono kepada wartawan, Selasa (24/12) malam.
"Itu kan akhirnya buang-buang cost juga untuk pembongkaran gitu loh," sambungnya.
![]() |
Pemprov DKI menepis dengan menyebut proses bongkar-pasang tidak mengeluarkan biaya.
"Tidak menggunakan biaya karena dikerjakan oleh PJLP (Penyedia Jasa Lainnya Perorangan), dan diangkut dengan truk milik Dishut," ucap Kepala Dinas Kehutanan (Kadishut), Suzi Marsitawati, saat dihubungi, Rabu (25/12/2019).
Kepala Bidang Jalur Hijau Dishut, Djauhar Arifin menyebutkan hal serupa. Dia mengatakan pemindahan tanaman yang sebelumnya berada di atas gabion juga tidak mengeluarkan anggaran.
Pemprov DKI menepis dengan menyebut proses bongkar-pasang tidak mengeluarkan biaya. Begini penjelasannya.
"Tidak menggunakan biaya karena dikerjakan oleh PJLP (Penyedia Jasa Lainnya Perorangan), dan diangkut dengan truk milik Dishut," ucap Kepala Dinas Kehutanan (Kadishut), Suzi Marsitawati, saat dihubungi, Rabu (25/12/2019).
Kepala Bidang Jalur Hijau Dishut, Djauhar Arifin menyebutkan hal serupa. Dia mengatakan pemindahan tanaman yang sebelumnya berada di atas gabion juga tidak mengeluarkan anggaran.
Halaman 2 dari 3
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini