"Tidak menggunakan biaya karena dikerjakan oleh PJLP (Penyedia Jasa Lainnya Perorangan), dan diangkut dengan truk milik Dishut," ucap Kepala Dinas Kehutanan (Kadishut), Suzi Marsitawati, saat dihubungi, Rabu (25/12/2019).
Kepala Bidang Jalur Hijau Dishut, Djauhar Arifin menyebutkan hal serupa. Dia mengatakan pemindahan tanaman yang sebelumnya berada di atas gabion juga tidak mengeluarkan anggaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak pakai anggaran, pakai tim PJLP dan mobil crane Dishut. Tanamannya dibawa dan dirawat di kebun bibit. Nanti setelah acara tahun baru dipasang kembali," ucap Djauhar saat dikonfirmasi terpisah.
Menurut Djauhar, pemindahan dilakukan agar tidak terjadi kerusakan. Sehingga, gabion yang dibuat dengan biaya sekitar Rp 150 juta itu tetap bagus.
![]() |
"Semua ini dilakukan karena lokasi tersebut akan digunakan untuk acara malam tahun baru dan menghindari kerusakan," ucap Djauhar.
Tonton juga Instalasi Batu Gabion di Bundaran HI Dibongkar :
Sebelumnya, Fraksi PDIP DKI Jakarta menyoroti pembongkaran itu terutama soal anggaran pembongkaran. Proses bongkar-pasang itu dinilai buang-buang biaya.
"Bayangkan setahun lalu menurut informasi sekitar Rp 150-an juta kan gitu loh dengan gabion dan taman-taman sekitarnya itu, nah sekarang mau dibongkar, nah berapa lagi yang mau dikeluarkan nanti, gitu loh," kata Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Gembong Warsono kepada wartawan, Selasa (24/12) malam.
"Itu kan akhirnya buang-buang cost juga untuk pembongkaran gitu loh," sambungnya.
![]() |
Gembong sejak awal mempertanyakan pemasangan batu gabion. Menurutnya batu gabion itu tidak mempercantik Jakarta karena pada akhirnya batu itu dibongkar untuk acara perayaan tahun baru.
"Jadi instalasi gabion itu dianggap Pemprov itu ornamen mempercantik area seputaran Bundaran HI, nah ini kan dalam rangka perayaan tahun baru, nah kalau itu dibongkar mana yang dipercantik gitu loh, ini kan persoalannya di situ," jelas Gembong.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini