Mgr Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo meyakini Paus Fransiskus dalam waktu dekat akan mengunjungi Indonesia. Keyakinan itu muncul seiring sejumlah isyarat yang dia tafsirkan dari gerak-gerik Paus dalam beberapa waktu terakhir.
Bila semula Paus menyebut letak Indonesia sangat jauh, belakangan di ruang kerjanya sudah terdapat peta yang khusus menandai luas wilayah Indonesia. Hal itu ia ketahui saat bersama 36 uskup Indonesia berkunjung ke Vatikan pada Juni lalu. Paus bertanya tentang pulau-pulau dalam lingkup wilayah Indonesia.
"Kami lihat di ruang kerja beliau ada atlas besar tentang Indonesia, dan beliau bertanya ini mana, itu apa?," kata Kardinal Suharyo. "Saat dijawab bahwa semua titik pulau yang ditunjuk adalah merupakan wilayah Indonesia, Paus pun takjub. "Oh besar sekali...."
Mgr Julius Giulio Mencuccini, Uskup Sanggau - Kalimantan Barat, yang sudah menjadi WNI sempat menyarankan kepada Paus agar mengunjungi Kalimantan Barat sebelum ia pensiun. Sebab Kalimantan Barat merupakan provinsi dengan umat Katolik terbanyak di Indonesia.
Paus kemudian memberi respons positif ketika rombongan uskup Indonesia berpamitan. "Kamu jangan pensiun dulu ya sebelum saya ke Borneo," kata Kardinal Suharyo menirukan ucapan Paus kepada Uskup Mencuccini.
Di waktu berikutnya Kardinal Suharyo mengaku pernah melihat foto Paus tengah mengunjungi Indonesian Corner di museum etnologi Vatikan. Pengadaan Indonesian Corner di museum tersebut menjadi sangat istimewa sebab negara lain tidak memilikinya. Hal itu juga menjadi penuh simbolik karena di dalamnya diletakkan miniatur Candi Borobudur.
"Itu simbolik sekali. Candi Budha di negara penduduk muslim terbesar di dunia," ujar mantan pengajar di Sekolah Tinggi Filsafat Kateketik Pradnyawidya Yogyakarta itu.
Kardinal Suharyo kemudian memaknai peristiwa itu sebagai tanda-tanda zaman bahwa Paus tengah memberi perhatian kepada Indonesia. Hanya saja karena Paus Fransiskus juga merupakan pemimpin Vatikan maka perlu peran aktif pemimpin pemerintahan di Indonesia agar Paus berkunjung ke Indonesia.
"Kalau beliau mau ke sini, selain Konferensi Waligereja, pemerintah Indonesia juga yang harus mengundang, karena beliau kepala negara," tutur Kardinal Suharyo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada 20 November lalu, Paus Fransikus yang merupakan Pemimpin Gereja Katolik Roma berkunjung ke Bangkok, Thailand. Paus Fransiskus bertemu dengan sepupunya, Suster Ana Rosa, misionari yang tinggal di Thailand selama bertahun-tahun.
Kedatangan Paus di Thailand itu merupakan kunjungan ketiga di Asia, dan ke-32 selama dia menjabat sejak 13 Maret 2013. Fransiskus merupakan Paus pertama selama hampir 40 tahun terakhir yang mengunjungi Thailand. Di negeri itu terdapat sekitar 400 ribu pemeluk Katolik.
(hnf/jat)