"Dugaan awal itu kita ketahui, Maros ini merupakan satuan batuan formasi tonasa yang disusun oleh batu gamping. Nah air hujan kan mengandung zat asam sehingga terjadi pelarutan," kata geolog ahli permukaan bawah tanah, Jamal Rauf Husain, Selasa (24/12).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita belum pastikan karena ini membutuhkan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan alat tentunya. Kita mau sampaikan ke warga kalau fenomena ini sesuatu hal yang biasa terjadi dan tidak sama dengan likuefaksi di Palu," lanjutnya.
Sementara itu, pihak Kepolisian terus memperluas wilayah pengamanan dengan memasang garis polisi di area lubang hingga 10 meter. Bahkan, warga yang terus berdatangan karena penasaran dilarang mendekati lokasi dalam radius 150 meter.
"Ini untuk menjaga hal yang tidak diinginkan. Makanya kami perluas garis polisi. Kami juga larang warga mendekat di radius 150 meter. Kita standby-kan petugas berjaga di sini karena memang berbahaya bagi warga yang datang ke sini," kata Kapolsek Camba, AKP Haedar Muis.
Sebelumnya, fenomena sinkhole ini ditemukan warga pertama kali setelah mendengar suara gemuruh yang disertai kemunculan asap dari dalam lubang. Awalnya, lubang itu hanya seperti sumur biasa tapi semakin lebar hingga terlihat seperti kubangan raksasa.
Warga Maros Geger, Ada Lubang Raksasa di Tengah Sawah:
(idn/idn)