Peristiwa ambruknya jembatan yang berada di Utan Kota Kemayoran, Jalan Benyamin Sueb Blok D-2, Kemayoran, Jakarta Pusat, terjadi pada Minggu (22/12). Jembatan itu masuk ke danau yang tepat berada di bawahnya.
Sehari usai jembatan ambruk, Senin (23/12/2019), kawasan Utan Kayu Kemayoran ditutup untuk proses sterilisasi. Pintu masuk ke kawasan Utan Kayu Kemayoran ditutup untuk umum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur perencanaan dan pembangunan Pusat Pengelolaan Komplek (PPK) Kemayoran Riski Renando memastikan lokasi wisata dan edukasi Utan Kota Kemayoran secara umum aman dikunjungi. Dia mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan kontraktor dan melakukan investigasi.
"Kami sudah melakukan koordinasi dengan para pihak di situ juga dengan para kontraktor, para konsultan pengawas dengan perencana. Kami melakukan investigasi juga tadi supaya kenapa hal ini bisa terjadi. Dan kami yakinkan masyarakat umum itu akan aman melakukan kegiatan di situ," katanya di kantor Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran, Jalan Merpati, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Peristiwa ambruknya jembatan lengkung itu sangat disayangkan pihak PPK Kemayoran. Namun, Riski mengaku belum tahu kapan Utan Taman Kota Kemayoran akan kembali dibuka untuk umum.
"Belum, belum bisa saya pastikan," tuturnya.
Pemprov DKI Jakarta turut angkat bicara soal ambruknya jembatan itu. Menurut Pemprov DKI, proyek itu merupakan tanggung jawab PPK Kemayoran yang berada di bawah Kementerian Sekretariat Negara.
"Saya terus terang saja belum melihat. Tetapi laporan dari teman-teman bahwa itu bukan merupakan pekerjaan Pemprov DKI Jakarta. Itu pekerjaan PPK Kemayoran," ucap Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Saefullah.
Saefullah enggan banyak berkomentar soal proyek tersebut. Dia berharap masalah tersebut segera diatasi.
"Ya kita berharap segeralah diatasi," ujarnya.
Polisi sudah melakukan penyelidikan terkait ambruknya jembatan di Utan Kemayoran. Ada dua saksi sudah diperiksa terkait peristiwa tersebut.
"Sementara diduga roboh karena tiang seling penyangga jembatan terlepas dari tanah. Saat ini pihak kepolisian Polda Metro Jaya, khususnya Polres Metro Jakarta Utara, sedang lakukan penyelidikan mengenai sebab terjadinya insiden ini," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Asep Adi Saputra di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan.
Dia mengatakan dua saksi itu diperiksa terkait konstruksi jembatan. Mereka yang diperiksa berasal dari pengawasan pekerjaan dan perencanaan pembangunan.
"Kemudian saat ini sudah ada beberapa orang yang diperiksa terkait dengan konstruksi tersebut. Sementara dua orang saksi yang sudah diperiksa dari pengawasan pekerjaan dan perencanaan pembangunan," ujarnya.
Menurut Kementerian Sekretariat Negara (Kemensesneg) yang membawahi PPK Kemayoran, jembatan yang ambruk itu belum difungsikan. Pengerjaan jembatan itu dinilai bisa saja dihentikan karena kontraktornya juga belum dibayar.
"Itu belum selesai memang (pekerjaannya). Belum difungsikan. Belum dibayar juga itu," kata Sekretaris Kemensetneg Setya Utama.
Setya mengatakan pengerjaan jembatan bisa saja diulang. Namun, dia enggan menyebut siapa kontraktor proyek tersebut.
"Bisa dikerjakan ulang atau dihentikan, dia (kontraktor) membayar kembali ke negara," ujar Setya.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini