Trauma juga masih dirasakan, Warga bernama Amah menuturkan pemerintah daerah rencananya akan memindahkan mereka setelah 2 tahun. Hunian tetap rencananya dibuat di Kampung Sepen, Desa Banyu Mekar.
Meski tinggal di huntara seadanya, warga katanya tidak ada pilihan. Rumah mereka di pinggir pantai di Desa Teluk hancur akibat tsunami pada setahun lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya warga, pasca-1 tahun tsunami Selat Sunda, pariwisata yang merupakan jantung kehidupan pesisir di Serang-Pandeglang juga lesu. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menilai bangkitnya pariwisata pantai di Banten pascatsunami belum terasa. Pemerintah daerah harus memberikan campur tangan agar ada wisatawan yang datang ke pantai.
"Kalau kita berdoa keinginan kita (wisatawan) full, tapi kalau dilihat dari segi kondisi sekarang masih belum kondusif, merasa ada (takut) tsunami itu, 50 persen (okupansi) saja sudah bagus," kata Ketua PHRI Banten Sari Alam saat dihubungi detikcom terpisah.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini