"Informasi dari keluarganya, korban atas nama Suadi bin Abdullah, diserang harimau hingga meninggal. Kami belum tahu lokasi persisnya, apa di hutan lindung atau bukan," ujar Kasi Konservasi Wilayah II Lahat, Tito, saat dikonfirmasi detikcom, Minggu (22/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengenai penyebab serangan, Tito belum bisa memberikan penjelasan. Dia mengatakan petugas masih berupaya mencari potongan tubuh korban.
"Kami masih fokus untuk mencari potongan tubuh korban," ucapnya.
Adapun jasad Suadi ditemukan pertama kali oleh anaknya. Dia menjelaskan saat itu anak Suadi yang bernama Poltak berniat mengantarkan makanan untuk ayahnya. Namun sesampai di lokasi pondok tempat ayahnya tinggal di hutan, Poltak menemukan jasad ayahnya yang sudah tercabik-cabik.
"Setibanya di pondok, saksi (Poltak) tidak menemukan orang tuanya dan saksi melihat pondok sudah rusak bekas disobek atau dicakar. Selanjutnya saksi melihat banyak sekali jejak harimau di sekitar pondok, kemudian saksi pulang ke desa melapor ke warga untuk dibantu mencari orang tuanya. Selanjutnya warga dibantu pihak Polsek Mulak Ulu dan Koramil Kota Agung berangkat ke TKP," jelas Tito.
Dalam kurun November-Desember 2019, warga di sekitar Lahat-Pagaralam, Sumsel, sudah 5 kali diserang harimau. Dari 5 serangan itu, 3 di antaranya meninggal dunia. Ketiganya diterkam karena masuk kawasan hutan lindung yang merupakan habitat harimau Sumatera. (rvk/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini