Adalah Ketua PA 212 Slamet Ma'arif yang meminta Pemprov DKI tak foya-foya saat malam tahun baru. Slamet mengatakan saat ini masih banyak masyarakat yang lebih membutuhkan bantuan. Sehingga menurutnya, acara hura-hura baiknya diganti dengan berdoa untuk kepentingan bangsa dan negara.
"Masih banyak saudara kita yang butuh bantuan kita, yang terkena bencana, yang pengangguran, yang ekonominya sangat sulit ya lebih baik diarahkan untuk ke situ," kata Slamet, di Jalan Mesjid 1, Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (20/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, Slamet mengatakan acara yang digelar harus menjaga keamanan. Dia berharap acara peringatan malam tahun baru tak berisi unsur maksiat.
"Iya kita tetap meminta apa pun bentuk pesta yang akan diadakan dalam rangka tahun baru, tetap tidak ada unsur kemaksiatan, tetap menjaga keamanan dan ketertiban," tuturnya.
Agenda yang disiapkan Pemprov DKI yakni panggung hiburan musik mulai dari Joy Tobing, Rhoma Irama, hingga band Wali dan sejumlah agenda keagamaan. Pergelaran acara malam tahun baru dilakukan di kawasan.
Pemprov merespons positif masukan dari PA 212. Kepala Biro Pendidikan Mental dan Spiritual (Dikmental) DKI Jakarta Hendra Hidayat mengatakan agenda Pemprov pada pergantian tahun nanti akan diisi dengan pernikahan massal hingga tausiah ulama.
Hendra menjelaskan, ada 631 pasangan yang akan dinikahkan secara massal pada malam tahun baru. Nikah massal ini rencananya akan digelar di halaman Balai Kota DKI Jakarta. Adapaun tausiah yang diisi oleh ustaz kondang.
"Tahun kemarin kan AA Gym penceramahnya. Tahun ini kami menunggu konfirmasi salah satu ustaz terkenal. Apa pun itu, yang pasti malam tahun baru di DKI Jakarta, lebih khusus lagi di halaman Balai Kota Pemprov, akan diselenggarakan dengan kegiatan keagamaan, yaitu nikah massal, isbat nikah, dan ceramah tausiah dari ulama," paparnya.
Dia juga menjamin perayaan tahun baru, khususnya pesta kembang api, tidak akan berlebihan. Panggung-panggung hiburan juga akan diisi kegiatan keagamaan.
"Kalau isbat nikah itu mereka sudah nikah sebelumnya tapi secara agama. Legalitas secara hukum negara itu melalui sidang isbat. Jadi kami memfasilitasi mereka untuk nikah secara formal. Dengan isbat, mereka mendapat surat nikah, legalitas demi hak mereka mendapatkan kenyamanan hidup di Jakarta, pelayanan yang sama," katanya.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini