Soal Info dari Sri Mulyani, BIN: Orang Radikal di Kemenkeu Perlu Dibina

Soal Info dari Sri Mulyani, BIN: Orang Radikal di Kemenkeu Perlu Dibina

Eva Safitri - detikNews
Jumat, 20 Des 2019 19:07 WIB
Foto: Kantor BIN (Istimewa)
Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengakui paham radikalisme sudah masuk ke instansi yang dipimpinnya. Badan Intelijen Negara (BIN) mengatakan pegawai yang terpapar itu harus segera dilakukan pembinaan.

"Ya karena ini pernyataan dari Menteri, Menteri pasti punya data dari itu," ujar Direktur Komunikasi dan Informasi BIN Wawan Purwanto, di Graha Oikumene, Jl. Salemba, Jakarta Pusat, Jumat (20/12/2019).



Pembinaan, jelas Wawan, perlu dilakukan oleh atasan instansi tersebut. Bisa saja menurutnya pegawai yang terpapar itu ditegur atau dengan hukuman lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bagi yang sudah terpapar kan perlu pembinaan. Nah pembinaan itu dilakukan oleh atasan, dari inspektorat, ada juga sistem administrasi di sana yang dilakukan teguran atau hukuman admnistrasi lainnya sampai kepada hukuman yang berat. Ini semua merupakan kewajiban dari masing-masing unit seusai tupoksi untuk melakukan suatu perbaikan," lanjutnya.



Wawan tidak menyebut pasti sejauh mana paham radikalisme masuk ke Kementerian Keuangan. Namun, dia memastikan BIN dan lembaga terkait terus melakukan pendeteksian dini dan mencegah radikalisme di seluruh instansi.

"Ya kita kan tentu ada ya yang seperti ini, dan memang terus melakukan upaya pendeteksian, jadi pencegahan dini terus dilakukan, hampir di seluruh kementerian kita lakukan, intinya mencegah lebih baik daripada mengobati. Kita ingin yang sudah terpapar kembali normal," katanya.

Soal Info dari Sri Mulyani, BIN: Orang Radikal di Kemenkeu Perlu DibinaFoto: Direktur Komunikasi dan Informasi BIN Wawan Purwanto (Eva Safitri/detikcom)


"Nah kita mencoba untuk bagaimana membuat mereka yang sudah terpapar bisa menjadi kembali minimal menjadi netral, syukur-syukur menjadi sepenuhnya mendukung NKRI dan ideologi bangsa ini, nah ini tugas kita bersama," lanjut Wawan,

Sebelumnya Sri Mulyani meyampaikan hal tersebut di acara Gerakan Suluh Kebangsaan. Sri Mulyani yang menjadi pembicara kunci saat itu bercerita kalau dirinya sering mendapatkan pesan yang menyebutkan bahwa Kemenkeu mulai dimasuki gerakan radikal keagamaan. Dia menyatakan percakapan antara dia dan bawahannya menjadi kunci untuk memastikan Kemenkeu tetap berbangsa dan terhindar dari gerakan radikalisme.



"Semenjak saya jadi Menkeu, sering dapat WA, Bu tempat Ibu ada yang radikal. Orang ngomong gini ada maksudnya kan, apakah fitnah maka harus di-clear-kan. Atau ada asap ada apinya, maka saya cari ada nggak apinya di sini,"cerita Sri Mulyani, di Hotel Aryaduta, Tugu Tani, Jakarta Pusat, Kamis (19/12/2019).

"Dalam konteks ini lah kami buat conversation, dalam sebuah rapat pimpinan usai pemilu saya ajak semua bicara," ujarnya.


Tonton juga Sri Mulyani Cerita Eselon 2 di Kemenkeu Terpapar Radikalisme :

[Gambas:Video 20detik]

Halaman 2 dari 2
(eva/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads