Beberapa menit sebelum ledakan, dua orang anggota Euskadi Ta Askatasuna (ETA), sebuah organisasi separatis Basque, tiba di dekat lokasi itu. Jesus Zugarramurdi mengambil posisi di ujung jalan, sementara Jose Miguel Benarani alias Argala menaiki tangga yang dibawanya sebagai penyamaran jadi tukang listrik.
Sekitar pukul 9.35 pagi, mobil berwarna hitam berisi yang ditumpangi Carrero Blanco dan dua orang lainnya mendekati mereka. Zugarramurdi memberi tanda kepada Benarani. Semenit kemudian, Benarani menekan tombol ketika mobil melintas. "Booom!"
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Carreo Blanco sempat dilarikan ke rumah sakit. Dia wafat beberapa saat kemudian. Sopir dan pengawal yang berada di mobil itu juga tak tertolong. Malam hari setelah peledakan, grup Basque menyatakan bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.
Tonton juga Game Barcelona dan Real Madrid Diusik Pendukung Catalonia :
Persiapan pengeboman dilakukan lebih dari sebulan sebelumnya. Kelompok ini menyewa sebuah ruang bawah tanah di jalan yang saban hari dilalui Carrero Blanco. Media El Pais menyebut kelompok itu menggali terowongan sampai ke tengah jalan lalu meletakkan bahan peledak seberat 75 kg.
Sekitar 44 tahun kemudian, pembunuhan Carrero Blanco kembali ramai di telinga masyarakat Spanyol. Penyebabnya seorang mahasiswi bernama Cassandra Vera. Pemudi berusia 21 tahun ini dijatuhi hukuman 1 tahun penjara karena bercanda tentang pembunuhan itu lewat sejumlah cuitannya di Twitter.
Cassandra Vera (kiri) ikut dalam aksi unjuk rasa menolak hukuman atas dirinya (Wikimedia Commons) |
"ETA meluncurkan kebijakan terhadap mobil-mobil resmi yang dikombinasikan dengan program luar angkasa," tulisnya pada 29 November 2013. Dia lalu mencuit lagi tepat 40 tahun peristiwa tersebut, "Film: Tiga meter di atas langit. Produksi: ETA. Direktur: Argala. Dibintangi: Carrero Blanco."
Lima bulan kemudian, Vera kembali mencuit: "Kissinger memberi Carrero Blanco sepotong bulan; ETA membayar biaya perjalanan di sana." Total ada 13 cuitan Vera yang menyindir kematian Carrero Blanco dari 2013 sampai 2016.
Belakangan, cuitan itu berakhir di pengadilan. Pengadilan Spanyol, Audiencia Nacional, menyatakan Vera bersalah karena mengglorifikasi terorisme dan memalukan para korban. Dia dituntut hukuman penjara satu tahun. Pengadilan juga melarangnya melakukan pekerjaan yang didanai publik selama tujuh tahun.
Vera, mahasiswa sejarah di Universitas Murcia, menyatakan tidak berniat memuji teroris. "Itu adalah lelucon, tidak lebih dari itu," katanya kepada Guardian.
"Aku tidak menyesal melakukannya. Itu hanya humor, dan jenis humor ini sangat diterima di Spanyol. Jadi saya tidak berpikir saya punya sesuatu untuk dimaafkan." Vera akhirnya lolos dari hukuman setelah Mahkamah Agung Spanyol membatalkan putusan tersebut pada 2018.
Halaman 2 dari 3












































