Skandal Bisnis Mobil Rental
PT SCP Menjual Ratusan Mobil Rental ke Oknum Militer
Senin, 21 Nov 2005 12:24 WIB
Bandung - Pengakuan beberapa korban penipuan yang dilakukan PT SCP, diduga seluruh kendaraan tersebut telah berpindah tangan ke kalangan oknum militer. Para oknum militer ini juga menanamkan investasi ke PT SCP. Sebelumnya mereka telah menitipkan uang sebesar Rp 25 juta hingga Rp 50 juta.Setelah menerima uang Rp 25 juta sampai Rp 50 juta dari oknum militer, PT SCP menyerahkan mobil yang berasal dari sewaan pengusaha rental tersebut.Dalam sebuah surat perjanjian kerjasama, titipan uang yang dibuat oleh PT SCP dengan sejumlah oknum militer dijelaskan jika jatuh tempo, maka PT SCP akan membagikan fee tambahan sebesar 5 persen kepada pihak kedua jika terjadi jatuh tempo. Jika dalam jangka waktu 2 tahun PT SCP tidak bisa mengembalikan dana yang dititipkan tersebut, maka pihak kedua bisa memiliki kendaraan tersebut."Saya berani bertaruh jika mobil saya itu bisa kembali, saya akan berikan kompensasi pada pihak yang mengembalikannya 2 kali lipat. Mau minta berapa? Rp 10 juta? Saya kasih. Yang penting mobil saya bisa kembali," cetus bos rental dQ, Tedja Sukmawati kepada detikcom, Senin (21/11/2005).Dia mengaku saat ini telah kehilangan kendaraan sebanyak 39 unit dengan jenis kendaraan rata-rata berjenis Toyota Kijang Innova tahun 2005. Dirinya sempat melihat kendaraan miliknya itu berada di kalangan pihak militer.Bahkan, menurutnya, plat nomor kendaraan miliknya itu sempat ada yang diganti dengan nomor plat mobil lain. Dari laporan sementara, dia mengaku beberapa kendaraannya itu terakhir kali sudah tersebar di beberapa daerah, seperti di Sumatera, Jawa Tengah dan Jawa Timur."Seharusnya mereka ini tahu diri. Mana ada mobil yang dijual Rp 25 Juta. Surat-suratnya juga tidak lengkap, hanya ada STNK dan kunci mobil saja. Sementara BPKP-nya masih ada di dealer mobil. Berani sekali Nyonya IH ini menjual mobil kita kepada mereka," ungkapnya.Menurut dia, proses mendapatkan mobil ini dari pihak dealer sangat mudah. Selama ini dirinya telah menjadi klien tetap pada dealer tersebut. Dalam jangka satu bulan, menurutnya dirinya bisa mendapatkan kendaraan roda empat sebanyak 15 unit.Kemudahan ini didapatkan karena dirinya tidak pernah telat membayar kredit mobil tersebut. Namun dengan munculnya kasus ini, hubungan bisnis dengan dealer mobil tersebut menjadi buruk. "Kita bayar dengan cover giro. Sekarang dealer itu tidak mau tahu dengan urusan kita. Mereka juga tidak berani mengambil mobil-mobil itu," ungkapnya.Pada 22 Agustus 2005, dirinya beserta beberapa korban tersebut juga telah melaporkan kasus ini ke pihak Pomdam. Pomdam diminta turun tangan untuk menyelidiki kasus ini. Jika ditemukan kasus yang melibatkan kalangan pihak militer yang diduga turut serta terlibat dengan jaringan PT SCP. Dalam berita acara perkara (BAP) dari kalangan militer, saat ini ada sekitar 280 unit kendaraan yang diberikan oleh PT SCP kepada kalangan militer. "Penyelidikan di kepolisian macet. Kalau di Pomdam berjalan lambat. TNI beranggapan bahwa kalangan militer ini bukan pelaku, tapi juga korban. Mayoritas dari kalangan militer ini dari kalangan perwira. Mereka melihat ini hanya kasus perdata saja," ungkap bos Salam Rental Car, Kukuh Adiarto. Menurutnya, pihak dari kalangan kepolisian juga tidak mau terjadi benturan dengan pihak TNI.Saat ini Nyonya IH telah menjadi tahanan sementara di LP Banceuy, Bandung. Nyonya IH menjadi tahanan dengan status tahanan kejaksaan. Kasus dugaan penipuan dan penggelapan yang dilakukan oleh Nyonya IH belum memasuki proses persidangan.
(jon/)