"Salah satu inspirasi dari Gie adalah bahwa ia sosok muda yang menolak tunduk atas realitas yang melawan nalar idealismenya. Dari situ kita belajar, bahwa anak muda memiliki idealisme hebat. Tentu jika kita bawa pada konteks kekinian sebagai generasi bangsa, idealisme yang membawa kepada kemajuan bangsanya, salah satunya menjadi inspirasi untuk berinovasi," kata Staf Khusus Presiden Jokowi, Aminuddin Ma'ruf, dalam keterangan tertulis, Selasa (17/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Soe Hok Gie sosok yang melawan kediktatoran Presiden Sukarno dan Presiden Soeharto saat itu. Dia adalah mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Indonesia (UI) Jurusan Sejarah tahun 1962-1969. Ia meninggal dunia di Gunung Semeru saat usia 26 tahun.
"Gie adalah potret manusia merdeka. Perangainya khas anak muda. Enggan mengikuti arus, dan cenderung revolusioner. Milenial sekarang bisa mengikuti jejaknya dengan merevolusi diri terlebih dahulu. Misalnya bangun pagi lebih awal dari biasanya, lalu berinovasi dengan kerja kerja yang tak biasa," kata Aminuddin.
"Gie juga seorang pecinta. Dalam bukunya ia menulis "The eagles flies alone", elang terbang sendirian. Tidak lebih parah dari Khalil Ghibran yang berkisah tentang sayap-sayapnya yang patah, tapi Gie kerap termenung dalam kesendirian. Ini sisi lain dari seorang pejuang," sambung dia.
Baca juga: Akhir Perjuangan Soe Hok Gie di Mahameru |
Menurut mantan Ketum PB PMII itu, Sok Hok Gie merupakan inspirasi anak bangsa dan bisa membangun heroisme.
"Gie adalah inspirasi anak bangsa. Ia menggugah dengan heroisme dan romansa," tutur dia. (fai/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini