Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Agus Wibowo mengatakan sejumlah daerah berisiko tinggi terhadap potensi bencana banjir.
"(Sebanyak) 489 kabupaten/kota berada di daerah bahaya (banjir) sedang-tinggi, dengan jumlah penduduk terpapar dari bahaya sedang-tinggi sebanyak 63,7 juta jiwa," kata Agus di Graha BNPB, Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Selasa (17/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bahwa kita ada banyak kejadian gempa. Kita banyak sekali terjadi gempa, jadi potensinya sangat tinggi di Indonesia. Jadi masih ada prediksi-prediksi (potensi - red) untuk bencana-bencana yang megathrust. Kita tidak mengharapkan, tapi para ahli masih memperkirakan kita punya banyak megathrust. Ini zona-zonanya megathrust, ini prediksi-prediksi yang kemungkinan akan terjadi gempa besar," ungkap Agus.
"Ini ada zona Papua, zona Jawa bagian selatan, Sumatera bagian barat. Ini adalah zona-zona yang prediksi gempanya di atas (magnitudo) 8, prediksi para ahli di atas (magnitudo) 8. Tapi kita tidak tahu kapan terjadinya," imbuhnya.
Selain itu, Agus menyebut 75 kabupaten/kota di Indonesia berada di daerah bahaya sedang-tinggi erupsi gunung api. Sebanyak 3,5 juta penduduk terpapar bahaya sedang tinggi dari erupsi gunung api.
"Untuk daerah rawan gunung api, masih sama seperti ini, 127 gunung api aktif dan banyak penduduk yang terpapar. Sama seperti tadi yang rawan bencana," ucapnya.
Lebih lanjut, Agus mengatakan bulan Desember dan Januari adalah bulan berbahaya untuk bencana hidrometeorologi. Di bulan yang masuk musim penghujan, diprediksi akan rawam bencana banjir hingga tanah longsor.
"Karena Desember sampai Januari adalah bulan-bulan yang berbahaya karena biasanya terjadi bencana besar. Kita tidak mengharapkan, ini hanya catatannya bahwa biasa terjadi bencana yang besar seperti banjir, gempa, longsor, dan sebagainya," tutur Agus.
Menurut Agus, BNPB memprediksi akan terjadi bencana banjir dan tanah longsor di sejumlah daerah dan telah menyiagakan kekuatan yang ada untuk mengantisipasi bencana. Selain itu, BNPB juga telah membentuk tim di empat area untuk mitigasi bencana.
"Jadi ada area Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara ada timnya dari BNPB dibentuk ada koordinatornya. Wilayah 2 ada Sulawesi, Kalimantan, NTT, ada timnya. Di Sumatera ada timnya, di Jawa-Bali juga ada timnya. Jadi wilayahnya ada empat, BNPB ditugaskan untuk memonitoring, mengawasi, dan menyiapkan (antisipasi bencana banjir dan tanah longsor)," pungkasnya.
Paparan lengkap BNPB bisa disimak di slide di bawah ini:
Halaman 2 dari 2











































