PPP soal Elektabilitas Gibran: Jangan Lihat Nomor Duanya, tapi Kenaikannya

Foto: Wasekjen PPP Achmad Baidowi (Zhacky/detikcom)

Jakarta - PPP menilai elektabilitas putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka yang menempati posisi kedua di bawah Wakil Wali Kota Solo, Achmad Purnomo menjadi modal berharga. Meski elektabilitasnya di bawah Achmad Purnomo, tren keterpilihan Gibran dinilai naik.

"Jadi, itu menjadi modal berharga bagi Mas Gibran. Jangan lihat nomor duanya, tapi lihat tren kenaikan surveinya. Baru muncul, sudah bisa menyodok ke nomor dua, bisa dilihat per tiga bulan beliau selalu naik. Itu menjadi modal awal untuk Mas Gibran," kata Wasekjen PPP Achmad Baidowi kepada wartawan di kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (17/12/2019).

Namun demikian, Baidowi mengingatkan bahwa elektabilitas yang baik tak cukup untuk membawa Gibran memenangi Pilwalkot Solo, jika nantinya ada partai yang mengusungnya. Gibran, sebut dia, juga harus bisa memanfaatkan mesin partai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jangan terlena dengan popularitas yang sudah mulai bagus. Tapi itu sebagai modal awal bagus. Tinggal bagaimana memperkuat dengan strukturnya, nanti kalau itu diusung oleh koalisi partai, memaksimalkan struktur partai dan memaksimalkan jaringan relawan," jelasnya.

Elektabilitas Gibran yang berada di posisi kedua di bawah Purnomo adalah hasil penelitian lembaga survei, Median. Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun menilai faktor Jokowi tidak cukup untuk mengangkat elektabilitas Gibran.

Simak Video "Survei Median: Gibran Unggul di Kalangan Pemilih Pemula dan Muda"

Menurut Baidowi, apa yang disampaikan Rico menepis anggapan dinasti politik. Dia mengatakan jangan karena Gibran anak Jokowi, lantas disebut sebagai dinasti politik.

"Mas Gibran dengan Pak Jokowi itu berbeda. Dan itu juga menjawab teman-teman adanya dinasti politik. Kan sudah kami sampaikan. Jokowi itu presiden, dan rentang kendalinya jauh dengan Solo. Jadi jangan semata-mata anak biologis Pak Jokowi itu dimaknai dinasti politik," sebut Baidowi.

Sebelumnya, hasil survei Median menyatakan elektabilitas antara Purnomo dan Gibran hanya selisih 7 persen. Elektabilitas Gibran berada di angka 36,7 persen.

"Pemilih PDIP relatif terbelah pilihannya antara Achmad Purnomo (43,7 persen) versus Gibran (36,7 persen)," kata Rico di Restoran Bumbu Desa, Jakarta Pusat, Senin (16/12).

Angka tersebut merupakan hasil survei Median yang dilakukan pada 3 Desember-9 Desember yang lalu. Survei ini melibatkan 800 responden dengan margin of error +/- 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Sampel dipilih secara random dengan teknik multistage random sampling dan proporsional atas populasi kecamatan dan gender.

Halaman 2 dari 2

(zak/imk)