Mahfud Md: Kita Terus Upayakan Pembebasan 3 WNI Disandera Abu Sayyaf

Mahfud Md: Kita Terus Upayakan Pembebasan 3 WNI Disandera Abu Sayyaf

Kadek Melda Luxiana - detikNews
Selasa, 17 Des 2019 13:04 WIB
Menko Polhukam Mahfud Md (Kadek Melda Luxiana/detikcom)
Jakarta - Menko Polhukam Mahfud Md mengatakan pemerintah Indonesia terus mengupayakan pembebasan tiga warga negara Indonesia (WNI) yang disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina. Dia mengatakan upaya pembebasan tiga WNI ini terus dijalankan.

"Kesimpulannya begini kita akan melakukan langkah-langkah selanjutnya melanjutkan langkah-langkah yang sudah diambil selama ini untuk tetap berusaha membebaskan tersandera tanpa korban jiwa dan tanpa menodai kedaulatan negara kita maupun kedaulatan negara yang bersangkutan," kata Mahfud di Kemenko Polhukam, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Selasa (17/12/2019).

Dia mengatakan terkait penyanderaan ini, ada tiga negara yang dilibatkan. Diketahui, WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf bekerja di perusahaan Malaysia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Terkait dengan penyanderaan tiga WNI oleh Abu Sayyaf yang bersentuhan dengan tiga negara yang berdaulat, satu Malaysia, kedua Filipina, ketiga Indonesia. Malaysia itu yang punya perusahaan yang mempekerjakan nelayan, Filipina adalah tempat warganya yang melakukan penyanderaan, dan Indonesia korbannya," ujarnya.

"Ya mereka tetap dalam penyanderaan dan tetap dalam pengintaian intel-intel kita. Pokoknya kita selamatkan lah," kata Mahfud soal kondisi para sandera.

Mahfud enggan menjelaskan detail langkah-langkah yang dipersiapkan pemerintah untuk pembebasan ketiga WNI. Mahfud menegaskan pemerintah berkomitmen untuk membebaskan para sandera.




"Apa langkah itu? Tentu ini rahasia karena kalau dibuka itu bukan sebuah tindakan untuk pembebasan. Itu aja ya. Pokoknya kami sudah kompak sudah punya solusi langkah-langkah yang dengan berbagai tahapannya. Pokoknya kita akan menyelamatkan karena negara harus bertanggung jawab atas keselamatan warganya," ujarnya.

Dia mengatakan komunikasi Indonesia dengan Filipina terus berjalan. Dia melanjutkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun sudah menyampaikan langsung masalah penyanderaan ini kepada Presiden Filipina Rodrigo Duterte.

"Komunikasi antar Kemenlu dengan Filipina jalan. Presiden dengan presiden udah juga pernah menyinggung itu. Kemudian masalah penataan laut ini nelayan-nelayan juga sudah dianalisis dan sebagainya. Macam-macam lah pokoknya semua sudah kita lakukan seperti layaknya sebuah negara yang memang punya kewajiban melindungi warganya," tuturnya.


Sebelumnya, kelompok Abu Sayyaf menculik tiga nelayan asal Indonesia dari perairan dekat Lahad Datu, Sabah, Malaysia, dan membawa mereka ke Filipina. Mereka meminta uang tebusan sebesar 30 juta peso (Rp 8,3 miliar) untuk pembebasan mereka. Ketiga WNI itu diketahui telah disandera sejak September lalu.

Tiga WNI yang diculik itu diidentifikasi sebagai Samiun Maneu (27), Maharuydin Lunani (48), dan Muhammad Farhan (27). Lunani dan Farhan merupakan ayah dan anak. Ketiganya diculik oleh sekelompok pria bersenjata dari kapal mereka di perairan Tambisan, Lahad Datu, Sabah, pada September lalu. Dilaporkan bahwa ketiga WNI dibawa ke gugusan Kepulauan Tawi-Tawi di Filipina bagian selatan dan kemudian ke Jolo, yang diketahui merupakan markas Abu Sayyaf.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads