"Dari laporan yang kita dapat oleh petugas di lapangan, dan laporan dari pihak kecamatan malam ini ada dua kecamatan di empat desa yang tengah terendam banjir. Banjir yang terjadi ini adalah banjir kiriman, diminta warga yang ada di empat desa itu untuk tetap berhati-hati,'' kata Kepala Bidang Logistik, BPBD Kabupaten Tebo, Antoni saat dihubungi detikcom, Selasa (17/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ini ketinggian air memang masih rendah, namun kita khawatir semakin malam nanti, air bisa saja semakin naik," ucapnya.
Empat desa yang dilanda itu ialah Desa Teriti, Desa Teluk Singkawang, Desa Punti Kalo, yang masuk wilayah Kecamatan Sumay, serta Desa Pagar Puding Lamo, Kecamatan Serai Serumpun. Ketinggian banjir berada di angka 20-30 cm.
"Banjir ini belum begitu tinggi, masih terbilang rendah, namun kita khawatir air semakin naik. Saat ini, warga belum ada yang mengungsi atau dievakuasi, mereka masih bertahan. Petugas kita juga sekarang masih siaga, jika nanti air semakin naik, maka bila ada yang dievakuasi akan kita evakuasi, namun sekarang warga masih bertahan,'' ujarnya.
Banjir itu disebut merupakan kiriman dari daerah Teluk Lancang, Tebo, yang sempat terendam banjir setinggi 2,7 meter. Air juga diduga berasal dari wilayah Damasraya, Sumatera Barat, yang diguyur hujan deras.
"Sepertinya banjir ini adalah banjir kiriman dari desa yang kemarin. Di desa itu kan sekarang sudah surut, warga yang mengungsi juga sudah kembali pulang, namun air dari desa itu mengalir ke empat desa yang sekarang, karena di desa ini adalah bagian hilirnya, kalau yang Desa VII Koto kemarin daerah hulu. Lalu banjir ini juga disebabkan kiriman dari wilayah Damasraya Sumbar,'' kata Kepala BPBD Tebo, Hari Sugiarto.
Simak video Ratusan Rumah di Pangkalpinang Terendam Banjir:
(haf/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini