Isu Miring di Balik Karya Besar Beethoven

Mesin Waktu

Isu Miring di Balik Karya Besar Beethoven

Pasti Liberti Mappapa - detikNews
Senin, 16 Des 2019 18:25 WIB
Foto: Ilustrasi Ludwig van Beethoven (Getty Images)
Jakarta - Hari ini komposer musik legendaris Ludwig van Beethoven dilahirkan. Semasa hidupnya Beethoven ternyata terserang beragam penyakit yang menyebabkan dirinya terjebak jadi pecandu alkohol. Namun penyakit itu tak membuatnya berhenti berkarya.

Beethoven lahir di Bonn, Jerman pada 1770. Tanggal kelahiran Beethoven sebenarnya sempat diperdebatkan. Namun satu yang tercatat dengan pasti, dia dibaptis secara Katolik pada 17 Desember 1770.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat itu, ada aturan hukum yang mewajibkan seorang bayi dibaptiskan maksimal 24 jam setelah kelahirannya. Beethoven merupakan keluarga musisi di Bonn. Kakeknya Ludwig van Beethoven merupakan musisi terkemuka di Bonn.

Keahlian Ludwig ternyata mengalir juga dalam darah cucunya yang juga menyandang nama serupa. Namun tak hanya karena bakat alami, kehebatan Beethoven dalam bermusik lahir dari tempaan keras ayahnya Johann van Beethoven.

Johann terobsesi ingin menjadikan anaknya sehebat komposer legendaris saat itu Wolfgang Mozart.

Saat usia 10 tahun, Beethoven keluar dari sekolah formal. Dia lalu masuk Christian Gottlob Neefe untuk belajar musik. Dalam usia 12 tahun, anak pertama dari tiga bersaudara itu menerbitkan komposisi pertamanya.

Ketika Kaisar Romawi Joseph II wafat pada 1790, Beethoven yang belum genap berusia 20 tahun mendapat kehormatan untuk menyusun komposisi musik untuk konser penghargaan pada kaisar.



Namun komposisi itu tak jadi dipentaskan dengan alasan yang kabur. Baru seabad kemudian komposisi yang diberi judul Cantata on the Death of Emperor Joseph II itu diakui sebagai karya agung Beethoven yang paling awal.

Setelah ayahnya wafat karena penyalahgunaan alkohol, Beethoven bersama dua adiknya pindah ke Wina, Austria. Di kota itu, dia berguru pada sejumlah musisi kenamaan saat itu seperti Joseph Haydn dan violis Ignaz Schuppanzigh.

Di kota Wina itu juga karir musiknya bertumbuh pesat. Sejumlah komposisi yang digolongkan karya agung lahir dari tangannya. Namun seiring waktu kesehatannya menurun drastis.

Adam K. Kubba, dokter dari unit Gastrointestinal, Western General Hospital, Edinburgh, Skotlandia dan Madeleine Young menyusun biografi kesehatan Beethoven yang diterbitkan pada jurnal kedokteran The Lancet Volume 347, 20 Januari 1996.

Beethoven disebut pernah mengeluhkan sakit pada perut pada 1792. Sakit itu terus berulang dalam beberapa tahun. Sakitnya bertambah parah saat usianya menginjak 40 tahun. Disebutkan dalam jurnal tersebut Beethoven mengalami diare, dehidrasi, kelelahan ekstrim, anorexia, dan kolik abdomen.



Nyeri pada perut itu sangat menyiksa. Untuk meringankan rasa sakit, Beethoven terjebak mengkonsumsi minuman beralkohol.

Selain itu, dalam usia 28 tahun Beethoven menyadari pendengarannya mulai berkurang yang dimulai dari telinga sebelah kiri. Selama tiga tahun, dia menyembunyikan penyakitnya itu.

Pendengarannya benar-benar hilang saat usianya mencapai 44 tahun. Dia mencoba menggunakan alat bantu dengar di telinganya. Namun Beethoven lalu menyadari situasi tanpa pendengaran itu jadi halangan terbesar dalam penampilannya sebagai seorang konduktor di konser-konser.

Rasa sakit pada perutnya yang tak pernah sembuh dan frustrasi pendengarannya hilang membuat Beethoven minum alkohol berlebihan. Dia sering terlihat berjalan di tengah kota dengan jaket kumal. Perilakunya berubah jadi kasar. Bahkan ada rumor, dia pernah ditangkap polisi karena disangka gelandangan.

Meski sakit, Beethoven tak berhenti mencipta karya-karya besar. Dia akhirnya menyerah pada penyakit-penyakitnya itu pada 26 Maret 1827 sekitar pukul 6 sore.
Halaman 5 dari 4
(pal/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads