Pemprov DKI Tunggu Rekomendasi BNN soal Penutupan Diskotek Colosseum

Pemprov DKI Tunggu Rekomendasi BNN soal Penutupan Diskotek Colosseum

Dwi Andayani - detikNews
Senin, 16 Des 2019 18:20 WIB
Sekda DKI Saefullah (Zhacky/detikcom)
Jakarta - Pemprov DKI Jakarta membatalkan penghargaan Adikarya Wisata 2019 kepada Diskotek Colosseum. Pemprov DKI juga akan membahas penutupan Diskotek Colosseum dengan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI.

"Kami mau rapat koordinasi dulu dengan BNNP, rekomendasinya seperti apa dari BNNP itu," ujar Sekda Provinsi DKI Jakarta Saefullah, di gedung Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (16/12/2019).


Saefullah menyebut fakta yang diberikan BNNP saat ini belum memenuhi syarat untuk penutupan diskotek. Pihaknya akan melakukan evaluasi dengan BNNP serta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud).

"Kalau berdasarkan fakta yang terjadi saya sampaikan, ada teguran, pernyataan, belum cukup syarat untuk melakukan penutupan," kata Saefullah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nanti kita tunggu evaluasi, bersama Dinas Parbud dan BNNP dalam waktu tidak terlalu lama," sambungnya.

Saefullah mengatakan perlu ada sikap profesionalisme untuk penutupan. Menurutnya, BNNP menjadi lembaga yang penting untuk melakukan penentuan.

"Profesionalisme soal ini semua ada teknisnya, metodenya, semuanya ada di BNNP. Kita menganggap BNNP menjadi badan yang sangat penting, karena itu tidak berlama-lama," tuturnya.


Sebelumnya, Saefullah menyebut pembatalan penghargaan ini atas beberapa fakta yang ditemukan. Di antaranya terdapat surat dari Badan Narkotika Nasional Provinsi DKI Jakarta kepada Kepala Disparbud.

"Berdasarkan surat kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi DKI Jakarta, pada kepala Disparbud, tanggal 10 Oktober 2019. Yang menyampaikan hasil kegiatan BNNP terhadap pengunjung di Colosseum, pada tanggal 7 September ini menjadi catatan kita," kata Saefullah.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads