Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat mengatakan penghargaan tersebut sangat berharga bagi pihaknya. Karena hal tersebut Sido Muncul meraih penghargaan level 5 yaitu penghargaan tertinggi selama 3 tahun berturut-turut.
"Kalau dari saya ya penghargaan ini sangat berharga. Jadi kalau perusahaan ini maju, negeri ini maju maka saya sangat setuju bahwa lingkungan itu harus dijaga. Karena lingkungan itu adalah untuk masa depan," ujar Irwan Hidayat saat ditemui detikcom di Kantor Sido Muncul di bilangan Jakarta Selatan, Senin (16/12/2019).
Irwan juga mengatakan pihaknya sangat serius dalam menjaga lingkungan sehingga Sido Muncul berhasil mendapatkan penghargaan level 5.
"Dari sejak awal pabrik yang baru ini kami dirikan, dari awal memang pesan kami lebih kepada lingkungan, jadi lingkungan itu buat saya dan Sido Muncul itu penting sekali. Karena kalau nanti lingkungannya rusak kan yang susah masyarakat masa depan Indonesia," tutur Irwan.
Berbagai cara juga telah dilakukannya oleh Sido Muncul dalam menjaga lingkungan mulai dari pengolahan limbah padat dan cari, serta berusaha tidak membuang sampah.
"Kami belum pernah membuang sampah. Bahkan kami menggunakan limbah-limbah padat tersebut untuk dijadikan energi di pabrik. Pengolahan air juga harus sesuai dengan baku mutu yang ditentukan oleh pemerintah," tandasnya.
Sementara itu, Plant Manager Sido Muncul Hadi Hidayat yang mewakili Sido Muncul menerima penghargaan mengatakan dalam mendapatkan penghargaan tersebut proses yang dilakukan cukup panjang dan memerlukan beberapa tahap.
"Untuk prosesnya itu sendiri pertama-pertama kita submit terlebih dahulu, kemudian nanti akan ada tim verifikasi yang akan mendatangi pabrik kita, dan itu prosesnya cukup lama hampir 2 bulan," ujar Hadi saat ditemui detikcom di Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta.
Hadi juga mengatakan selama ini industri Sido Muncul dalam proses produksinya selalu mengedepankan efisiensi energi dan pembangunan berkelanjutan.
"Jadi kita itu memakai ampas jamu yang ada untuk dijadikan bahan bakar dan juga pupuk. Untuk limbah yang diserap dari bahan tersebut bisa mencapai 60%. Dari segi asap juga tidak berbahaya, dan ini dapat mengurangi ongkos produksi karena kita tidak perlu membeli bahan bakar minyak," tutur Hadi.
Di lain kesempatan, Plt. Bidang Penelitian dan Pengembangan Industri Kementerian Perindustrian Eko S.A Cahyanto mengatakan dalam menjadikan sebuah industri memiliki sertifikat industri hijau ada beberapa standarisasi yang harus dimiliki oleh industri tersebut.
"Untuk standarisasi industri hijau itu sendiri meliputi manajemen energi, air, keselamatan lingkungan dan industri tersebut bisa memanfaatkan daur ulang untuk pembangunan yang berkelanjutan," ujar Eko.
![]() |
Dengan labeling industri hijau itu sendiri, Eko berharap industri di Indonesia dapat bersaing dengan tidak hanya di pasar lokal namun juga pasar internasional.
Sebagai informasi Penghargaan industri adalah program yang dikembangkan oleh Kementerian Perindustrian RI yang mendorong industri nasional untuk menerapkan industri hijau melalui perbaikan efisiensi dan efektivitas produksi dengan pendekatan no cost, low cost, ataupun high cost.
Penghargaan Industri Hijau juga tercantum di dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 18/M-IND/PER/3/2016 tentang penghargaan industri hijau, yang merupakan salah satu program yang dilakukan setiap tahunnya dengan tujuan memberikan manfaat yang cukup signifikan terhadap proses perusahaan industri. Ini adalah tahun ke 10 penghargaan industri ini diselenggarakan oleh Kemenperin.
Pada tahun ini, dari 152 perusahaan sebanyak 85 perusahaan industri menerima penghargaan level 5 dan salah satunya adalah PT. Sido Muncul dan 53 perusahaan industri lainnya menerima penghargaan level 4.
Berdasarkan data self assessment terhadap industri yang mendapat penghargaan level 5 dan level 4, dapat dihitung penghematan energi sebesar Rp 3,49 T dan penghematan air sebesar Rp. 228,9 M.
(mul/mpr)