"Saya ingin menegaskan bahwa sampai saat ini tidak ada pihak resmi yang menghubungi saya untuk menjadi Dewas KPK. Karena itu, saya menganggap bahwa disebut-sebutnya nama saya sebagai salah satu calon Dewas KPK hanyalah kabar burung belaka," kata Yusril dalam keterangannya, Senin (16/12/2019).
Menurut Yusril, banyak orang yang menanyakan kebenaran kabar itu dan bahkan memberinya ucapan selamat. Padahal, hingga saat ini, nama-nama Dewas KPK masih digodok oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yusril mengatakan tidak berminat menduduki jabatan Dewas KPK. Ia menegaskan akan tetap menjalani profesinya sebagai advokat profesional.
"Saya sendiri dengan segala permohonan maaf, sama sekali tidak berminat dan tidak bersedia menduduki jabatan sebagai Dewas KPK tersebut. Saya lebih memilih tetap menjadi advokat profesional yang oleh UU Advokat dikategorikan sebagai penegak hukum dari pada menjadi Dewas KPK," tegas Yusril.
Sebelumnya diberitakan, Menko Polhukam Mahfud Md mengatakan nama-nama tokoh untuk Dewan Pengawas (Dewas) KPK sudah di kantong Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia mengatakan Jokowi selalu membuat kejutan.
"Dewas KPK sudah sampai di kantong Presiden," kata Mahfud di Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Kamis (12/12).
Presiden Jokowi mengatakan masih menyusun daftar anggota Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (Dewas KPK). Jokowi enggan keliru memutuskan nama-nama yang mengisi jabatan ini.
"Jangan sampai kita keliru, kemudian masyarakat ada yang tidak puas dan kemudian di-bully, kasihan," kata Jokowi di Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat (13/12).
Tonton juga video Wacana Aktivis Antikorupsi Jadi Dewas KPK:
(azr/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini