Jakarta - Selama sepekan ini, ada dua sosok yang pemberitaannya menyedot perhatian publik. Mereka adalah
Gibran Rakabuming Raka dan
Nadiem Makarim.
Berdasarkan pemberitaan
detikcom hingga, Minggu (15/12/2019), Gibran dan Nadiem menjadi
newsmaker pada pekan ini. Gibran menarik perhatian karena sepak terjang politik kepartaian, Nadiem membetot atensi gara-gara politik kebijakan terkait Ujian Nasional (UN).
Gibran adalah putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), kelahiran 1 Oktober 1987. Bapak dua anak itu semula lebih dikenal sebagai anak presiden yang berbisnis kuliner Markobar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nadiem adalah pendiri aplikasi ojek kenamaan di negara ini, GoJek. Pria kelahiran 4 Juli 1984 ini adalah anak seorang praktisi hukum Nono Anwar Makarim, bersekolah di Singapura dan New York, dan akhirnya menjadi menteri di usia muda.
Dua pria muda anak orang hebat itu menjadi
newsmaker detikcom pekan ini. Berikut kabar yang membuat mereka menjadi pusat perhatian:
Gibran Rakabuming RakaGibran maju mendaftar ke partai untuk menjadi
calon Wali Kota Surakarta (Solo). Langkah politiknya membuat publik berdiskusi soal apakah ini pertanda lahirnya politik dinasti atau bukan.
Gibran maju meninggalkan pro-kontra isu '
bypass' alias melewati jalan pintas. Berdasarkan peraturan PDIP, DPC Solo-lah yang dalam konteks ini berhak melakukan penjaringan bakal calon wali kota secara tertutup. Namun Gibran langsung mendaftar ke DPW Jateng, tanpa melalui penjaringan DPC Solo.
Anjing menggonggong kafilah berlalu. Gibran melangkah maju. Dia resmi mendaftar sebagai bakal calon Wali Kota Solo periode 2020-2025 melalui DPD PDIP Jawa Tengah, Jl Brigjen Katamso, Semarang, pada Kamis Legi (12/12) kemarin.
"Hari ini saya sudah sah, bakal calon Wali Kota Solo untuk tahun 2020-2025. Terima kasih kepada jajaran pengurus DPD PDIP yang sudah menerima saya dengan baik," kata Gibran di atas panggung berkarpet merah, di muka gedung DPD PDIP Jateng, usai mendaftar.
Kritik soal dinasti politik Jokowi muncul, salah satunya dari Presiden PKS Sohibul Iman. Soalnya, bukan hanya Gibran yang maju ke gelanggang politik, ada pula sang mantu Bobby Nasution yang berencana maju ke Pilwalkot Medan 2020. Jokowi menanggapi.
"Siapa pun punya hak pilih dan dipilih. Ya kalau rakyat nggak memilih, gimana? Ini kompetisi, bukan penunjukan. Beda. Tolong dibedakan," ujar Jokowi seusai peresmian Jalan Tol Jakarta-Cikampek Elevated, Kamis (12/12). "Terserah rakyat yang meilik hak pilih."
Gibran Rakabuming (Pool) |
Nadiem Anwar MakarimMenteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim membuat gebrakan. Dia mengganti
Ujian Nasional (UN) menjadi Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter.
Perubahan ini dia gulirkan di bawah nama 'Merdeka Belajar'.
Penggantian UN itu menjadi salah satu di antara empat inisiatif. Dia juga mengganti Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN), menyederhanakan dokumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang wajib dibikin guru menjadi cukup satu halaman saja, dan melonggarkan sistem zonasi dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB).
"Ini adalah ronde pertama Merdeka Belajar. Tidak ada perubahan yang nyaman-nyaman saja, semua perubahan itu pasti ada tantangannya," kata Nadiem di rapat koordinasi dinas pendidikan provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia di Hotel Bidakara, Jl Jenderal Gatot Subroto, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (11/12).
Pro-kontra menyeruak menyusul penghapusan UN yang diputuskan Nadiem berlaku untuk 2021 nanti. Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) menjadi yang terkemuka menolak setuju, ada pula Mantan Ketum PP Muhammadiyah Syafii Maarif yang tak setuju, hingga Ketua DPR Puan Maharani yang meminta Nadiem tak tergesa-gesa menghapus UN. Mantan Mendikbud Muhammad Nuh juga berpendapat UN tak perlu dihapus. Namun banyak pula yang setuju dengan kebijakan Nadiem, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendukung Nadiem.
"Nanti sudah dihitung saya kira kita mendukung apa yang sudah diputuskan Mendikbud," kata Jokowi usai peresmian Tol Jakarta-Cikampek Elevated, Kamis (12/12).
Nadiem Makarim (Lamhot Aritonang/detikcom) |
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini