Seperti kondisi yang terlihat di Jl Wahid Hasyim, dekat Stasiun Gondangdia, Jakarta Pusat (Jakpus). Saat detikcom menelusuri trotoar di sekitar stasiun tersebut, Sabtu (14/12/2019), pukul 10.00 WIB, hak para pejalan kaki dirampas.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, para pedagang sayuran terlihat berjualan di pinggir jalan di Jalan Srikaya 1 dan Jalan Srikaya 2. Kendaraan pribadi juga tampak parkir sembarangan.
![]() |
Kondisi serupa juga terlihat di Rawa Sari, Jakarta Timur, tepatnya di dekat Halte Bus TransJakarta Kayu Putih. Pada hari yang sama, sekitar pukul 15.00 WIB, ada lima mobil yang parkir di trotoar di sisi Jalan Ahmad Yani dari arah Pramuka menuju Cempaka Putih.
Kendaraan tersebut menutup guiding blocks untuk penyandang disabilitas. Pejalan kaki pun terpaksa menghindar dari mobil-mobil yang parkir ini.
![]() |
Tidak hanya di trotoar, setidaknya ada 4 mobil yang parkir di badan jalan. Mereka parkir di belakang lokasi galian jalan. Sejumlah ojek online juga tampak menurunkan dan menanti penumpang di sekitar lokasi.
Salah seorang pejalan kaki bernama Evi Krisna mengaku kesal dengan pengendara yang memarkir kendaraan di trotoar ini. Pejalan kaki jadi terganggu saat melintas.
"Ya seharusnya kan di tempat parkir. Itu kan mengambil hak pejalan kaki. Restoran harus menyediakan. Restoran makan kan pengunjungnya bawa mobil atau motor, harusnya disediakan tempat parkir jangan gabung sama trotoar," ujar Evi.
Evi mengatakan Pemprov DKI melalui dinas terkait harus melakukan penertiban. Dia menyebut trotoar bisa jadi sudah dimanfaatkan oknum-oknum tertentu untuk bisnis parkir liar.
"Kayak yang di Pramuka itu kan dipasang tiang, jadi pada nggak parkir," ucapnya.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini