Proyek blast furnace yang diresmikan oleh eks Menteri BUMN Rini Soemarno beberapa waktu lalu mengalami masalah. Blast furnace mengalami kelebihan tekanan.
"Debu ada muatan batu baranya dari blast furnace ada over pressure sehingga steem-nya harus dibuang sehingga terbawalah partikel itu," kata General Manager Subdit Security & General Affair PT Krakatau Steel Edji Djauhari, Jumat (13/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihaknya enggan menyebut ada kendala teknis pada blast furnace. Edji mengatakan proses tersebut hal biasa. Ia juga enggan menyebut kesalahan teknis yang mengakibatkan kebocoran.
"Bukan (kebocoran), itu mekanisme biasa sebenarnya," kata dia.
Akibat kelebihan tekanan pada blast furnace, debu batu bara bertebaran sampai ke rumah warga. Pihak Krakatau Steel mencatat, ada 5 kelurahan yang terdampak debu batu bara.
"Ada lima kelurahan yang terdampak, Kubangsari, Warnasari, Deringo, sama Samangraya, sama Lebak Denok," tutur Edji.
Pihaknya bersama para lurah yang warganya terdampak akan melakukan rapat koordinasi malam ini. Segala bentuk penanganan akan diputuskan seusai rapat. (idn/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini