Jelaskan Konsep Asesmen Kompetensi, Nadiem Analogikan Murid Berenang ke Pulau

Jelaskan Konsep Asesmen Kompetensi, Nadiem Analogikan Murid Berenang ke Pulau

Rahel Narda Chaterine - detikNews
Jumat, 13 Des 2019 18:15 WIB
Mendikbud Nadiem Makarim (Rahel/detikcom)
Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menjelaskan Ujian Nasional (UN) diganti menjadi Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter. Nadiem menjelaskan perbedaan antara kompetensi dan mengakses informasi.

Nadiem menyampaikan hal ini dalam acara diskusi soal 'Pendidikan Berbasis Standar: Sekarang dan Masa Depan' yang diadakan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) di Hotel Century Park, Jalan Pintu Senayan Satu, Jakarta Pusat, Jumat (13/12/2019). Dia pun memberikan analogi orang berenang saat menjelaskan konsep kompetensi yang ada dalam asesmen pengganti UN.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bayangkan kalau murid-murid kita itu harus berenang kepada suatu pulau. Saat ini untuk mengetes kemampuan dia berenang kepada pulau itu. Dia ditanya dan dilatih tahu nggak gaya katak seperti apa? Tahu nggak gaya bebas seperti apa? Air itu apa? Berenang itu apa?" tanya Nadiem kepada peserta.

Nadiem mengatakan saat ini sistem pendidikan Indonesia masih menggunakan metode demikian. "Itu adalah sekarang metodenya yang kita gunakan untuk mengetahui apa dia bisa berenang kepada pulau," ucap Nadiem.


Tonton juga Gaya Nadiem Jelaskan Konsep Pengganti UN ke DPR: Ngerti Ya, Bapak-Ibu? :




Menurut Nadiem, apabila seseorang ingin bisa berenang, seharusnya langsung dilatih untuk bisa berenang. Nadiem pun menjelaskan perbedaan kompetensi dan mengakses informasi dengan analogi berenang.

"Kalau asesmen informasi 'tahu nggak apa itu berenang?' atau 'tahu nggak apa itu gaya katak', 'tahu nggak gaya bebas'. Kalau kompetensi adalah bisa berenang nggak? Langsung diceburin ke dalem laut, bisa berenang atau tidak," ucap Nadiem.

Nadiem juga mengatakan konsep UN saat ini lebih kepada mengakses informasi sehingga banyak murid yang hanya menghafal. Hal ini pun membuat banyak anak sekolah yang tidak bisa berenang saat mereka terjun ke dunia kerja.



"Pada saat anak-anak kita keluar dunia nyata setelah mereka lulus SMA atau lulus perguruan tinggi. Mereka nggak akan bisa berenang, karena pada saat itu mereka langsung nyemplung laut dunia nyata. Dan mereka akan tenggelam. Dan itulah yang terjadi sekarang di berbagai macam area di Indonesia," jelas Nadiem.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads