Novel awalnya berbicara soal Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia seluruh agama. Menurutnya, Pancasila sudah cukup membuat umat bersikap netral dan taat terhadap aturan.
"Pancasila sudah cukup membuat umat netral untuk mereka taat pada peraturan. Harusnya kita semua tunduk dan taat pada satu ideologi, agama apa pun haram untuk dimusnahkan saudara," ujar Novel di atas mobil komando, Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (13/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian Novel menyinggung kasus Sukmawati yang dia laporkan ke Bareskrim Mabes Polri yang tak kunjung diproses kepolisian. Menurutnya, Sukmawati dipandang dengan sengaja mengadu domba dengan ucapan kontroversialnya.
"Korlabi yang pertama melaporkan Sukmawati. Padahal, Saudara, ada kasus yang dulu sebelumnya setahun lalu ini Bu Sukmawati juga menistakan agama. Saya mau tanya kalau dilakukan dua kali sengaja atau tidak, Saudara-saudara?" ucapnya.
"Sengaja," sahut massa aksi lainnya.
Novel menilai pelaporannya yang tak dilanjutkan proses hukum terhadap Sukmawati dirasa tidak adil. Menurutnya, penegakan hukum seharusnya tidak pandang bulu.
"Bagaimanapun, siapa pun hukum ini harus tegak, tidak boleh pandang bulu. Siap tegakkan keadilan, siap tegakkan hukum, siap menyatakan Sukmawati, siap penjarakan Muwafiq, siap penjarakan Ade Armando? Kenapa rentetan-rentetan itu bisa terjadi? Tak lain dan tak bukan tumpul, mandul, dan tak berdaya hukum di Indonesia, Saudara-saudara, betul?" katanya.
Menurut Novel, hal tersebut menimbulkan banyak reaksi dari orang-orang yang kecewa akan tidak tegaknya hukum. Menurutnya, kasus penangkapan pelaku persekusi dua anggota Banser yang mencap 'kafir' sebagai penegakan hukum yang lelucon.
"Ada kemarin baru lelucon, baru main-main Saudara ada 1 orang katanya diduga mempersekusi 2 oknum Banser buru-buru ditangkap, Saudara. Lucu, Saudara, 1 orang persekusi 1 orang, kira-kira lucu nggak? Heh maen-maenan buru-buru ditangkap, Saudara," katanya.
"Saya tanya, adil nggak? Dagelan bukan? Dagelan Saudara. Mereka mempertontonkan ketidakadilan, mereka terang-terangan Saudara untuk tidak berbuat adil. Mempertontonkan ketidakadilan adalah kemungkaran," pungkasnya.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini