Kasus bermula saat Syahrizal ramai-ramai dengan temannya pergi ke Jakarta untuk ikut demo mendukung Prabowo Subianto dan menggelar aksi di depan gedung Bawaslu pada 22, 26, dan 28 Mei 2019. Mereka meminta Bawaslu membatalkan Keputusan KPU yang memenangkan Jokowi-Ma'ruf Amin.
Selama demo, Syahrizal juga aktif menyebarkan foto dan ujaran kebencian di akun Facebook-nya.
Salah satu statusnya adalah:
Jangan salahkan rakyat akan bergerak kalau cara China komunis kau paksakan pada rakyat dan mesjid kami. Acara kami dari siang sampai jam 9 malam aman-aman saja lalu kau buat opini rusuh begini. Jokowi, Tito kau harus bertanggung jawab dan jangan kau kira kami gentar untuk melanjutkan agenda tanggal 22 kami.
Selain itu, Syahrizal mengomentari sebuah foto anggota Brimob yang memakai penutup muka. Ia menuduh anggota Brimob itu impor. Ia menulis:
PERHATIKAN MATA WARNA KULIT, RAMBUT. ADAKAH YANG ANEH? PERCAYAKAN ANDA BAHWA MEREKA BRIMOB LOKAL!!!???