"Prank tujuannya cuma satu, melihat reaksi orang lain yang dijaili atau diisengi," kata pakar komunikasi digital Universitas Indonesia (UI) Firman Kurniawan kepada detikcom, Kamis (12/12/2019).
Manusia cenderung suka melihat reaksi manusia lainnya, reaksi yang tak terduga itu punya efek menghibur. Kenikmatan dari melihat reaksi orang lain ini menjadi candu. Ada dua motif video prank yang membuat jahil-jahilan itu tetap ada.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika reaksi korbannya menghibur, itu sama saja dengan menyebarluaskan konten hiburan. Pelaku keisengan dapat memperoleh pujian. Ini kegembiraan yang mengakibatkan kecanduan juga, baik bagi pembuatnya maupun bagi penontonnya.
Simak Video "Ingin Nge-prank Jadi Pocong? Coba Belajar dari Kasus Dua Remaja Ini"
Konten prank adalah cara caper (cari perhatian) lewat video di YouTube. Ini adalah jualan yang laris di internet.
"Tak jarang akan diperoleh status trending topic, most viewed content, bahkan viral di berbagai platform digital yang tersedia sehingga terbuka peluang untuk mengkomodifikasi konten macam ini. Konten iseng laku dijual," kata Firman.
Maka motif video prank selanjutnya adalah meraup keuntungan. Bila untung sudah didapat dari video prank, pembuatnya juga bakal memasok lagi video prank baru untuk penontonnya.
"Sistem rating yang disediakan platform digital seakan merestui kecenderungan komodifikasi konten iseng. Lewat sistem rating diinformasikan konten-konten macam apa yang trending dikonsumsi publik, sehingga suplainya harus diperbanyak," kata dia.
Namun prank bikin orang sengsara, bahkan bisa menempatkan korbannya dalam bahaya. Video prank dengan sasaran ojek online, misalnya, justru bikin masalah pembuatnya. Video soal bunuh diri juga menjadi kontroversi, tentu itu tidak sehat bagi kejiwaan penontonnya, apalagi yang psikologinya tidak stabil. Di Gowa, ada remaja tewas karena tidak bisa berenang gara-gara sempat dikira sedang nge-prank. Korban bisa berasal dari pihak mana saja, bukan hanya sasaran konten prank secara langsung.
"Persoalannya, di mana letak etisnya? Menyaksikan reaksi korban keisengan walaupun menangguk penghasilan besar, namun berujung derita pada orang lain? Dark humor yang patut disesali," kata Firman.
![]() |
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini