Jakarta - Wakil Ketua DPR dari Fraksi Gerindra,
Sufmi Dasco Ahmad, mengajukan permohonan penangguhan penahanan terhadap Dede
Lutfi Alfiandi alias Dede. Selain Sufmi, anggota Komisi III DPR Habiburokhman mengajukan permohonan penangguhan penahanan tersebut.
"Mengajukan penangguhan penahanan jadi mengingat beliau masih muda masa depan. Penangguhan diajukan oleh Sufmi Dasco, Habiburokhman, dan Didik Mukrianto," kata tim pengacara Lutfi, Burhannuddin, saat sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Kamis (12/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam berkas permohonan penangguhan itu, Sufmi, Habiburokhman, dan Didik menjamin Lutfi tidak akan melarikan diri hingga memenuhi panggilan apabila diperlukan untuk kepentingan penyidikan, penuntutan, dan/atau peradilan.
"Jadi kami berharap peradilan kami ajukan dan kami lampirkan dapat dikabulkan Yang Mulia," ujar Burhanuddin.
Atas permohonan itu, hakim ketua Bintang mengatakan akan bermusyawarah dengan hakim yang lain. Dikabulkan-tidaknya permohonan itu merupakan hasil musyawarah hakim.
"Kami musyawarah apakah permohonan dikabulkan atau tidak tentunya hasil musyawarah. Kami membutuhkan waktu untuk itu," ujar hakim.
Hakim juga meminta pengunjung menjaga ketertiban selama persidangan agar berjalan lancar. Hakim meminta diberi ketenangan untuk memeriksa perkara terdakwa Lutfi.
"Pengunjung silakan datang, tapi tertib, kalau tertib akan menghasilkan putusan yang adil," kata hakim.
Dalam perkara ini, Lutfi didakwa melakukan perlawanan terhadap polisi pada saat aksi 30 September 2019. Lutfi disebut jaksa melakukan kekerasan kepada polisi yang berjaga di depan gedung DPR.
Atas perbuatan itu, Lutfi didakwa bersalah melanggar 212 juncto Pasal 214 KUHP atau 217 ayat 1 KUHP atau Pasal 218 KUHP. Sosok Lutfi sendiri sebelumnya viral setelah potret dirinya yang membawa bendera Merah-Putih saat demo pada 30 September 2019 beredar di media sosial beberapa waktu lalu. Namun bukan potret itu yang membawa Lutfi ke meja hijau.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini