"Kami sampaikan di beberapa kali, kan mereka juga kami bina kan agar, agar memahami sensitivitas dari masyarakat. Jadi kami sampaikan concern-concern itu," kata Dirjen PAUD dan Dikmas Kemdikbud, Harris Iskandar, saat berbincang dengan detikcom, Kamis (12/12/2019).
Dalam beberapa pertemuan itu, Harris menyampaikan agar PAUD dan TK tidak berlebihan terkait biaya masuk. Dia mengingatkan tentang tujuan awal berdirinya lembaga pendidikan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Harris mengatakan ada sekitar 230.000 PAUD di seluruh Indonesia. Menurutnya PAUD-PAUD ini tidak mahal seperti PAUD yang sedang ramai diperbincangkan.
"Ada 230.000 lembaga PAUD dari mulai kelompok bermain kemudian TK, ada juga satuan pendidikan sejenis, macem-macem itu ya. Itu mereka rata-rata sih untuk kelompok tidak seperti yang kita bicarakan saat ini, seperti (PAUD mahal) di Jakarta ini," ucap Harris.
"Jadi bahkan banyak yang gratis. Banyak yang hampir mayoritas itu gratis atau bayar itu juga seadanya, seikhlasnya dari masyarakat, tidak memberatkan ya," tutur Harris.
Menurut Harris, PAUD dan TK dengan harga selangit yang ramai dibahas hanyalah sebagian kecil. Dia menyebut biasanya sekolah-sekolah itu merupakan sekolah internasional.
"Soal yang di Jakarta itu mereka itu biasanya PAUD-PAUD yang internasional itu ya. Lembaga internasional yang berasosiasi dengan lembaga asing dan juga segmentasinya juga yang disasar juga bukan seluruh kompenen masyarakat, tapi komponen masyarakat tertentu kan," paparnya.
"Jadi saya kira itu tergantung kepada mereka yang mampu ya," pungkasnya.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini