"Dewan Juri pada tahun ini tidak mengeluarkan nama pemenang penghargaan BHACA dan Dewan Pengurus menghormati hal itu. Oleh sebab itu, secara resmi kami menyatakan tidak menganugerahkan penghargaan BHACA di tahun 2019 ini," kata Ketua Dewan Pengurus Perkumpulan BHACA Shanti Poesposoetjipto dalam keterangan pers resminya, Kamis (12/12/2019).
"Selanjutnya kami akan mengadakan evaluasi guna melihat segala sesuatunya lebih jernih dan tidak terbawa suasana politik," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penghargaan BHACA diberikan pada tokoh-tokoh antikorupsi sejak tahun 2003. Dewan juri untuk BHACA tahun ini diisi adalah Zainal Arifin Mochtar, Yopie Hidayat, Agung Pambudi, Bivitri Susanti, dan Betti Alisjahbana.
"Pemberian penghargaan antikorupsi sifatnya mengandung unsur tanggung jawab yang besar di mana BHACA perlu mempertahankan independensi dan terlepas dari tendensi personal ataupun kepentingan lembaga tertentu," kata Shanti.
Meski tidak berkaitan secara langsung, KPK sebagai institusi yang berada di garis depan dalam pemberantasan korupsi menghargai keputusan pengurus perkumpulan BHACA. KPK turut prihatin dengan kondisi pemberantasan korupsi pada tahun ini.
![]() |
"Jadi kalau teman-teman BHACA melihat pemberantasan korupsi kita sedang suram di tahun 2019 ini dan memutuskan misalnya tidak ada BHACA lagi, saya kira KPK menghargai saja hal tersebut. Karena memang beberapa pihak berpendapat yang sama tentang kondisi pemberantasan korupsi di 2019 ini," kata Kabiro Humas KPK Febri Diansyah pada Rabu kemarin.
(dhn/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini