BKSDA Sebut Harimau Sudah Jauhi Pagaralam, Imbau Wisawatan Tak Perlu Panik

BKSDA Sebut Harimau Sudah Jauhi Pagaralam, Imbau Wisawatan Tak Perlu Panik

Raja Adil Siregar - detikNews
Kamis, 12 Des 2019 14:46 WIB
Foto: Petugas pasang rambu waspada binatang buas di Pagaralam (Dok ist)
Palembang - Pemilik penginapan di Kota Pagaralam, Sumatera Selatan menyebut wisatawan membatalkan booking untuk menginap malam tahun baru karena ada teror harimau. Apa kata BKSDA Sumsel?

"Kami tidak bisa bicara soal keamanan. Tapi tercatat pergerakan harimau itu di Bukit Jambul Patah ke arah Kota Agung Lahat, itu ke arah hutan lindung," terang Kepala Seksi Wilayah II BKSDA Sumsel, Tito, Kamis (12/12/2019).

Sementara itu, khusus untuk di wilayah Gunung Dempo dan Pagaralam sekitar, terpantau harimau bergerak ke wilayah hutan lindung. Bahkan terakhir harimau terpantau 18 November lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Untuk di Dempo itu juga sebenarnya di kawasan hutan lindung. Sejak awal kita sampaikan bahwa kalau wisatawan tak masuk ke hutan lindung tidak masalah," kata Tito.

Selain itu, pantauan di kawasan Gunung Dempo memang ditemukan adaya jejak harimau. Namun belum dapat dipastikan apakah itu benar jejak harimau atau ada yang sengaja melakukan teror.

"Kami temukan ada jejak-jejak dan belum bisa terverifikasi. Kalau wistawan Dempo membatalkan nginap kembali lagi bahwa aktifitas harimau itu tidak terpantau lagi," kata Tito.



Selama ini, lanjut Tito, konflik harimau selalu terjadi di wilayah hutan lindung. Termasuk Tugu Rimau yang diketahui sebagai wilayah jelajah binatang loreng tersebut.

"Terjadi konflik itu karena Tugu Rimau ada jauh di dalam HL. Jadi kalau untuk keamanan itu kita rekomandasikan agar kawasan wisata dilakukan penataan," katanya.

Selain munculnya harimau sumatera di Pagaralam, Tito juga mengaku prihatin banyak kabar bohong atau hoax terkait isu harimau. Hal ini semakin membuat wisatawan takut datang ke Pagaralam.



"Ini ada lagi video dan banyak sekali ini hoax terkait harimau yang menjadi liar. Kami tidak tahu apakah disengaja atau memang belum terverifikasi, termasuk mengenai jejak tadi," tegasnya.

Untuk memastikan insiden serangan harimau beberapa waktu lalu. BKSDA Sumsel bahkan telah memasang dua kamera trap di lokasi. Namun sampai saat ini belum terpantau keberadaan harimau.

"Di Dempo ada kamera trap di Kampung IV dan ada di jalur evakuasi Tugu Rimau sudah sebulan. Sampai sekarang belum kita lihat ada jejak, artinya harimau jauh di kawasan hutan lindung," tutup Tito.
Halaman 2 dari 2
(ras/rvk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads