Banser Dicap 'Kafir', PKB: Takbir Dipaksakan Tanda Tak Paham Esensi

Banser Dicap 'Kafir', PKB: Takbir Dipaksakan Tanda Tak Paham Esensi

Jabbar Ramdhani - detikNews
Rabu, 11 Des 2019 16:11 WIB
Video viral anggota Banser NU dipersekusi seorang pria. (Screenshot Video)
Jakarta - Video dua anggota Barisan Serba Guna (Banser) Nahdlatul Ulama yang tetap tenang dan tak terprovokasi meski dicaci dan dicap kafir karena menolak dipaksa mengucapkan takbir viral di media sosial. Sekretaris Dewan Syuro DPP PKB Maman Imanulhaq bangga terhadap sikap yang ditunjukkan anggota Banser tersebut.

"Saya bangga dengan apa yang dilakukan sahabat Eko, anggota Banser dari Kota Depok, yang menunjukkan karakter seorang santri. Dia tidak emosional, tetapi punya argumen kuat bagaimana prinsip orang dari berislam. Seorang yang bersyahadat itu cukup menjadi seorang Islam. Dan dia akan tunjukkan Islamnya itu dengan nilai kesabaran, kebaikan, dan menjaga nilai kebersamaan," kata Maman kepada wartawan, Rabu (11/12/2019).

Dia mengatakan, lewat video tersebut, Eko telah menunjukkan jati diri seorang Banser. Maman, yang juga kader NU, mengatakan Banser akan terus menjaga nilai-nilai Islam yang ramah, toleran, cinta damai, dan membangun peradaban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Anggota Komisi VIII DPR RI ini mengatakan Banser ada untuk menjaga nilai-nilai keindonesiaan karena Banser, yang juga berinduk kepada NU, mempunyai komitmen bahwa mencintai Tanah Air adalah bagian dari keimanan.

"Oleh sebab itu, inilah yang telah diajarkan sahabat Banser bahwa kita tidak pernah melarang pengajian, karena beribu-ribu pengajian justru dikawal, dilayani, disukseskan Banser. Tapi Banser tak akan membiarkan bila ada orang yang mengotori pengajian dengan caci maki, dengan provokasi yang merugikan. Banser akan selalu terdepan dalam menjaga nilai Islam dan keindonesiaan," ungkapnya.

Sekretaris Dewan Syuro DPP PKB Maman ImanulhaqSekretaris Dewan Syuro DPP PKB Maman Imanulhaq (Muhammad Ridho/detikcom)

Maman mengatakan tindakan pria yang mempersekusi anggota Banser tersebut menunjukkan tak paham nilai takbir. Dia mengatakan pengucapan takbir bukan karena dipaksa seperti yang terjadi dalam video tersebut.


Tonton juga Viral! Video Banser Dicap 'Kafir' Gegara Tak Ucap Takbir :





"Takbir yang dipaksakan oleh oknum tersebut menunjukkan ketidakpahamannya tentang nilai takbir. Takbir adalah pernyataan seorang hamba betapa kita kecil di hadapan Allah, betapa kita tak berdaya di hadapan Allah. Bukan pemaksaan, bukan kesombongan, bukan ketakaburan, apalagi dia mengucapkan kalimat 'anjing' itu dengan begitu kasar. Dan itu menunjukkan kalimat yang keluar dari mulutnya adalah dia menggunakan kalimat agung takbir untuk sebuah kebatilan yang dia katakan, untuk kebodohan yang dia luncurkan," urainya.

Sebelumnya, video yang memperlihatkan dua anggota Banser dipersekusi seseorang hingga dicap kafir gegara tak ucap takbir viral di medsos. Dalam video berdurasi 1 menit 2 detik itu tampak dua orang anggota Banser mengenakan seragam bicara dengan seorang yang merekam video sambil menunjuk-nunjuk mereka.


Video itu diawali dengan makian 'monyet' untuk bertanya di mana e-KTP kedua anggota Banser itu. Salah satu anggota Banser tersebut tampak bertanya balik alasan pria yang kemudian terlihat mengenakan kaus dan topi hitam itu mempertanyakan e-KTP mereka. Percakapan kemudian berlanjut dengan mempertanyakan alasan dua anggota Banser berada di Jakarta. Dalam video itu, tampak percakapan itu terjadi di seberang sebuah toko roti.

Anggota Banser itu kemudian menjawab bahwa keberadaan mereka di Jakarta terkait Gus Muwafiq. Orang yang merekam video itu kemudian meminta dua anggota Banser tersebut mengucap takbir, namun anggota Banser itu mempertanyakan alasan mengapa dia harus mengucap takbir saat itu.
Halaman 2 dari 2
(jbr/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads